Dapatkan informasi menarik seputar hobi, bisnis, tutorial, tips dan trik, serta edukasi dengan cara murah meriah

Tampilkan postingan dengan label Industri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Industri. Tampilkan semua postingan

Senin, 27 Mei 2019

Penjelasan Tentang Impact Wrench


Dalam dunia industri yang terus berkembang seperti saat ini, ada banyak sekali bermacam-macam teknologi canggih yang semakin hari semakin canggih. Baik dalam produk yang dihasilkan maupun peralatan serta prosesnya juga menggunakan teknologi yang sudah canggih dan modern.

Misalnya saja dalam sebuah industri otomotif yang saat ini terus berlomba-lomba untuk berinovasi guna menghasilkan produk yang lebih efisien, ekonomis dan modern. Dari segi produk tentu saja sudah menjadi sesuatu yang umum jika menggunakan teknologi canggih. Karena dari proses pembuatannya saja sudah menggunakan teknologi dan peralatan yang canggih.

Dalam kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai sebuah alat kerja atau Tools yang biasa digunakan oleh para mekanik maupun operator produksi pada industri otomotif. Alat atau Tools ini adalah Impact Wrench.

penjelasan tentang impact wrench | caramurahmeriah.blogspot.com
1 Set Impact

Impact wrench adalah sebuah peralatan power tools yang digunakan untuk memasang atau melepas baut atau mur dengan cepat dan bertenaga tinggi sehingga dapat mencapai standar kekencangan yang sudah ditentukan.

Impact biasa digunakan oleh para mekanik atau operator produksi di sebuah pabrik otomotif untuk merakit komponen menjadi sebuah unit. Dengan menggunakan impact ini maka proses kerja menjadi lebih cepat dan ringan sehingga target produksi bisa tercapai.

Pada dasarnya, Impact memiliki dua jenis berdasarkan sumber tenaganya. Yang pertama adalah impact bertenaga angin atau Pneumatic dan juga ada yang menggunakan tenaga listrik atau Electric.

Impact Pneumatic biasanya digunakan pada proses produksi massal seperti didalam pabrik. Dan biasanya menggunakan kompresor atau angin bertekanan tinggi sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan impact agar dapat digunakan untuk memasang atau melepas baut dengan cepat.

Tekanan angin yang digunakan untuk menggerakkan impact jenis ini haruslah memiliki tekanan yang tinggi. Sehingga cukup untuk memasang baut agar mencapai torsi standar yang telah ditentukan. Jika tekanan anginnya kurang maka impact tidak akan mampu berputar dengan maksimal dan baut yang dipasang tidak mencapai torsi yang diinginkan karena tenaga impact kurang alias Ngempos.

penjelasan tentang impact wrench | caramurahmeriah.blogspot.com
Impact Angin/Pneumatic

Impact yang ngempos akan sangat menghambat dan membahayakan jika terus didiamkan. Untuk itu jika anda sebagai seorang operator produksi yang menggunakan impact dalam proses kerja maka wajib untuk mengecek secara berkala impact yang anda gunakan tersebut. Jika impact anda ngempos maka sebaiknya untuk segera diperbaiki atau diganti dengan impact cadangan yang masih normal.

Karena jika impact ngempos, pasti torsi baut yang terpasang tidak sesuai standar dan unit yang diproduksi pun memiliki kualitas yang tidak baik. Jika ada salah satu baut atau sekrup yang kendor maka unit akan mengalami masalah. Dan jika hal ini didiamkan dan lolos dari pengecekan atau bagian inspeksi dan akhirnya sampai ke tangan konsumen, bisa dibayangkan akan seperti apa jika misalnya anda sendiri yang mengalaminya.

Maka dari itu cek terus kondisi impact yang digunakan agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Karena kualitas adalah nomor satu.

Kemudian berikutnya ada Impact yang menggunakan listrik sebagai sumber tenaga penggerak, atau biasa disebut dengan impact elektrik. Impact jenis ini menggunakan sumber listrik dari baterai atau bisa juga menggunakan listrik rumahan.

penjelasan tentang impact wrench | caramurahmeriah.blogspot.com
Impact Elektrik

Impact yang menggunakan tenaga elektrik biasanya jarang ngempos. Kecuali yang menggunakan tenaga baterai, jika baterainya habis maka tenaganya akan berkurang dan tidak mampu memutar baut atau mur.

Impact jenis ini biasanya digunakan oleh para mekanik non-produksi atau bengkel biasa. Karena jika menggunakan impact angin maka akan memerlukan kompresor yang memiliki kapasitas yang besar sehingga tidak memungkinkan untuk digunakan.

Selain itu impact ini banyak dipilih karena lebih praktis dan ekonomis serta mudah dam penggunaan dan juga perawatannya. Kita hanya tinggal colok ke listrik atau mengecas baterainya saja dan impact ini siap digunakan. Impact yang menggunakan baterai didalamnya biasa disebut dengan Portable Impact. Karena impact ini sangat paraktis dan mudah dibawa kemana-mana.

Baik impact pneumatic atau elektrik biasanya memiliki kesamaan dalam hal penggunaan. Kita perlu mengatur kecepatan angin pada impact pneumatic dengan memutar kontrol suplai angin yang masuk ke impact jenis ini. Sama halnya dengan impact elektrik, kita juga perlu mengatur kontrol power suplay untuk mengatur kecepatan putaran impact.

Selain dari sumber daya penggerak, kedua impact ini juga memiliki tuas untuk mengatur arah rotasi atau arah putaran impact. Tuas ini digunakan jika anda ingin memasang atau melepas baut atau mur.

Pada dasarnya kunci impact menggunakan sambungan socket untuk pengoperasiannya yang bisa diubah sesuai dengan ukuran baut atau mur. Jika ingin memasang atau melepas baut atau mur yang lebih besar atau memerlukan torsi yang besar maka sebaiknya menggunakan impact yang lebih besar atau yang sesuai dengan torsi yang dibutuhkan.

penjelasan tentang impact wrench | caramurahmeriah.blogspot.com
Impact Besar

Hal ini bertujuan agar baut yang dipasang memiliki kekencangan standar dan tidak kendor. Selain itu penggunaan impact yang tidak sesuai dapat menyebabkan kerusakan pada impact karena penggunaan yang tidak tepat.

Itulah sedikit penjelasan mengenai impact wrench. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan bagi anda dan bisa bermanfaat.


Baca Juga

Selasa, 21 Mei 2019

Gambaran Umum Bagian Assembling Otomotif


Gambaran Umum Bagian Assembling Otomotif - Berkembangnya industri otomotif di Indonesia adalah merupakan salah satu bentuk kesuksesan teknologi dibidang otomitif. Hal ini terbukti dari banyaknya jumlah unit otomotif yang diproduksi dan mampu terjual dengan sangat laris di pasaran.

Dengan meningkatnya jumlah produksi dan penjualan produk-produk otomotif, tentu akan membuat peluang usaha dan lowongan kerja yang lebih banyak. Hampir setiap bulannya perusahaan-perusahaan otomotif membuka lowongan pekerjaan dan membutuhkan banyak tenaga kerja.

Meskipun masih menggunakan sistem kerja kontrak, namun hal ini tentu masih sangat berguna terutama bagi para pencari kerja. Apalagi bagi para generasi penerus yang baru lulus pendidikan pasti mereka sangat membutuhkan pekerjaan.

Nah, sebagai bahan acuan dan pengetahuan kali ini saya akan membahas sedikit mengenai teknik assembling di bidang otomotif yang mungkin bisa bermanfaat bagi anda.

gambaran umum bagian assembling otomotif | caramurahmeriah.blogspot.com


Didalam sebuah perusahaan otomotif terutama industri mobil dan sepedamotor memiliki banyak sekali bagian-bagian produksi yang saling terhubung satu sama lain. Salah satunya adalah di bagian assembling.

Pada bagian assembling ini juga masih memiliki banyak sekali bagian yang biasanya dikerjakan oleh satu atau dua orang dalam setiap Station. Kumpulan atau rangkaian dari Station kerja disebut dengan Line. Dan line ini memiliki dua jenis yaitu Subline dan Mainline.

Subline bertugas untuk melakukan proses perakitan atau assembling kemudian diteruskan ke bagian Mainline. Dan Mainline bertugas untuk menyelesaikan proses perakitan dari bagian Subline menjadi sebuah unit.

Pada bagian subline atau mainline memiliki beberapa station kerja yang sudah ditentukan berdasarkan alur produksi. Station kerja inilah yang menjadi tempat kerja bagi para operator assembling untuk melakukan tugas perakitan komponen menjadi sebuah unit.

Station kerja memiliki area yang terbatas, dan biasanya diisi oleh satu orang operator. Setiap station memiliki tugas yang berbeda-beda sesuai dengan SOP yang telah ditentukan oleh perusahaan. Didalam station ini terdapat beberapa peralatan atau komponen. Dan biasanya komponen akan diletakkan pada suatu tempat yang mudah dijangkau untuk mempermudah pekerjaan.

Proses perakitannya pun biasanya dilakukan diatas Conveyor atau ban berjalan. Sehingga ketika komponen telah selesai dirakit pada sebuah station maka akan bisa langsung pindah menuju ke station berikutnya untuk melakukan proses asembling selanjutnya.

Peralatan yang digunakan dalam assembling pada setiap station juga berbeda-beda. Misalnya dalam penggunaan tools seperti Impact dan Driver/Socket. Penggunaan peralatan ini tergantung dari jenis pekerjaan yang dilakukan pada station tersebut.

Hal ini dilakukan karena pada setiap komponen memiliki standar tools yang sudah ditentukan berdasarkan SOP. Meskipun alat yang digunakan itu sama, akan tetapi spesifikasinya bisa saja berbeda. Jadi kita tidak boleh menggunakan alat sembarangan dan harus memahami spesifikasi, jenis dan cara menggunakan tools tersebut.

gambaran umum bagian assembling otomotif | caramurahmeriah.blogspot.com
Gambar : IMPACT


Peralatan yang paling umum digunakan pada bagian assembling untuk industri otomotif yaitu Impact atau Impuls. Meskipun fungsinya sama, akan tetapi kedua alat ini sebenarnya memiliki perbedaan. Baik dalam bentuk dan juga spesifikasi serta hasil yang ditimbulkan.

Impact biasanya digunakan untuk memasang atau mengencangkan baut, sekrup. Begitu juga dengan Impuls yang memiliki fungsi yang sama dengan Impact. Perbedaannya adalah dari putaran yang dihasilkan. Impact memiliki putaran yang kencang dan bersuara berisik. Akan tetapi impact ini sangat cocok untuk mengencangkan baut yang berukuran besar.

gambaran umum bagian assembling otomotif | caramurahmeriah.blogspot.com
Gambar : IMPULS


Sedangkan impuls memiliki putaran yang halus dan tidak berisik. Perlu diketahui bahwa impuls ini juga memiliki kekuatan putaran yang juga tidak kalah kencangnya dengan impact. Hanya saja biasanya impuls digunakan untuk mengencangkan baut kecil atau sekrup yang menempel pada bahan plastik. Tujuannya adalah agar komponen tidak rusak ketika dihubungkan satu sama lain karena impuls ini memiliki putaran yang halus namun tetap bertenaga besar.

Bagi anda yang akan bekerja di perusahaan otomotif khususnya bagian assembling, alangkah baiknya untuk membiasakan diri dalam menggunakan impact atau impuls. Karena kedua alat ini pasti ada pada bagian assembling.

Mungkin itu saja sedikit pengetahuan mengenai bagian assembling. Pembahasan akan kita lanjutkan pada update artikel berikutnya. Semoga bermanfaat.

Baca Juga

Selasa, 07 Mei 2019

Bahaya Bahan Kimia Di Lingkungan Kerja


bahaya bahan kimia di lingkungan kerja | caramurahmeriah.blogspot.com


Dalam bekerja kita pasti berharap agar selalu aman, sehat dan selamat. Akan tetapi kita juga tidak tahu bahaya apa yang akan terjadi dan bisa saja terjadi secara tiba-tiba dan mendadak. Maka dari itu mari kita kenali apa saja bahaya yang ada disekitar kita beserta potensinya.

Pada kesempatan kali ini saya akan memberika sedikit informasi mengenai jenis-jenis bahaya dalam K3. Bahaya dalam K3 ini terbagi menjadi 5 jenis yang perlu kita ketahui dan harus diwaspadai. Kali ini saya akan membahas mengenai bahaya bahan kimia dalam K3.

Didalam lingkungan kerja pasti ada banyak sekali potensi bahaya yang bisa saja terjadi dan menimpa siapa saja yang ada didalamnya. Perlu kewaspadaan dan konsentrasi serta kepedulian kita dalam menjaga lingkungan kerja serta menjalankan proses kerja yang sesuai standar.

Bahaya jenis kimia dalam K3 biasanya terdapat pada bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Bahaya jenis kimia ini terjadi pada kontak langsung oleh pekerja ataupun terhirup.
Ada beberapa jenis bahan kimia tertentu yang sifatnya mudah menguap dan pada ambang batas tertentu dapat menimbulkan penyakit terhadap manusia. 

Penggunaan bahan kimia baik itu berbentuk cair, padat dan gas dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan penyakit. Terlebih jika sering kontak langsung dengan bahan-bahan kimia tersebut. Dalam jangka pendek ada beberapa bahan kimia yang akan langsung bereaksi pada tubuh. Namun yang lebih berbahaya adalah jangka panjang yang dapat ditimbulkan. Karena biasanya dalam jangka panjang tidak ada tanda-tanda khusus yang terjadi pada tubuh. Namun baru dapat dirasakan setelah beberapa tahun kemudian.

Untuk itu kita perlu hati-hati dan harus menjalankan prosedur penanganan bahan-bahan kimia sesuai dengan instruksi yang ada. Dan juga menggunakan alat keselamatan atau pelindung diri yang memadai dan sesuai standar.

Selain dapat menimbulkan bahaya bagi tubuh, bahan kimia juga dapat membahayakan lingkungan sekitar. Baik itu manusia, hewan, tumbuhan dan juga membahayakan seluruh ekosistem yang tedampak bahan kimia. 

Dalam jangka pendek biasanya hewan akan keracunan dan tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan baik atau bahkan mati. Pembuangan limbah yang mengandung bahan kimia juga sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan baik. Perlu adanya perlakuan khusus untuk limbah-limbah yang mengandung bahan kimia. 

Limbah bahan kimia juga tidak boleh langsung dibuang begitu saja. Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan seperti misalnya pengolahan limbah dengan menggunakan bahan-bahan tertentu agar limbah tersebut tidak terlalu berbahaya dan beracun. 

Ada juga dengan metode lain seperti penimbunan terbuka, sanitary landfill dan insenerasi. Itulah beberapa cara penanganan limbah kimia yang sering diterapkan pada limbah-limbah kimia berbahaya. Dengan cara ini diharapkan agar nantinya limbah kimia tersebut menjadi tidak berbahaya atau setidaknya bisa mengurangi dampak yang dapat ditimbulkan.


Rabu, 24 April 2019

K3 Di Lingkungan Kerja


Didalam lingkungan kerja terutama di lingkungan pabrik industri tentu kita mengenal dan sering mendengar tentang K3. Sebenarnya apa sih maksud dan tujuan K3 itu? Dalam postingan kali ini saya akan membahas mengenai K3 di lingkungan kerja.

k3 di lingkungan kerja | caramurahmeriah.blogspot.com

PENGERTIAN

K3 adalah kepanjangan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja. K3 merupakan suatu langkah untuk menjaga keutuhan baik itu jasmani dan rohani dari para pekerja dan juga lingkungan kerja. Dengan adanya K3 di lingkungan kerja diharapkan bisa menjadi usaha untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran dan pencemaran lingkungan.

K3 ini wajib ada dalam setiap unsur pekerjaan terutama di lingkungan industri baik itu industri kecil, menengah maupun besar. Mengingat tingginya angka kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan yang mungkin terjadi maka K3 sangat penting untuk diterapkan dan dijalankan sesuai prosedur.

Apabila K3 tidak dijalankan dengan benar maka besar kemungkinan terjadi kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan. Untuk itu setiap elemen harus ikut serta berperan aktif dalam menjalankan K3 ini. Selain itu pelaksanaan K3 yang tidak tepat akan merugikan banyak orang baik itu bagi karyawan, pengusaha maupun masyarakat sekitar.

Penanganan proses produksi juga harus sesuai dengan standar yang ada. Biasanya setiap perusahaan pasti memiliki Standard Operational Procedure ( SOP ) masing-masing sesuai dengan job yang ada. SOP juga merupakan salah satu langkah untuk menerapkan K3 di lingkungan kerja. dengan adanya SOP maka semua proses produksi akan berjalan dengan baik dan sesuai standar. Sehingga bisa meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan.

TUJUAN K3

Tujuan dari K3 adalah untuk menjamin keselamatan dan kesehatan para pekerja dan lingkungan. Sehingga tercipta lingkungan kerja yang aman sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan. Pelaksanaan K3 yang benar juga akan mampu meningkatkan efisiensi kerja dan produktifitas perusahaan. Mengingat keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang paling penting dan utama didalam pekerjaan apapun. Bayangkan jika kita bekerja tanpa mengutamakan keselamatan, maka apa yang akan terjadi?

STANDAR K3

Standar keselamatan kerja merupakan alat pengaman terhadap perlindungan badan yang meliputi seluruh bagian tubuh. Pengaman yang biasa digunakan misalnya yaitu Alat Pelindung Diri ( APD ) yang pasti disediakan oleh perusahaan tempat kita bekerja. Jika kita tidak menggunakan APD dengan benar maka kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja akan semakin besar. Alat pelindung diri itu sendiri terdiri dari beberapa macam seperti misalnya topi/helm, masker, seragam kerja, sarung tangan, sepatu dan kacamata.

Selain perlindungan seluruh tubuh, K3 juga memiliki standar perlindungan terhadap mesin yang meliputi SOP pengoperasian mesin. Pengamanan listrik juga harus diperhatikan dan di cek secara teratur dan terjadwal.

Standar lainnya yaitu sistem pengamanan ruangan yang meliputi sistem alarm baik itu alarm kebakaran ataupun alarm tanda bahaya. Selain itu juga harus ada alat pemadam kebakaran seperti Alat Pemadam Api Ringan ( APAR ) untuk memadamkan api kecil dan juga Hydrant untuk memadamkan api dengan skala besar jika terjadi kebakaran. 

Standar pengaman ruangan yang lain juga harus ada, seperti misalnya lampu penerangan, ventilasi udara, alat kebersihan dan tersedianya jalur evakuasi khusus jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. 

Penataan ruang dan barang juga harus diperhatikan dengan baik. Jangan sampai barang-barang didalam ruangan menghalangi alat-alat keselamatan kerja seperti Apar, Hydrant dan jalur evakuasi. Jika hal ini tidak diperhatikan maka akan menghambat proses penanganan kecelakaan kerja.

DASAR HUKUM

Penerapan K3 itu sendiri tidak main-main. Karena sudah diatur dengan undang-undang 
yang berlaku di Indonesia. Untuk itu bagi siapapun yang tidak melaksanakan K3 dengan benar maka hal itu sangat bertentangan dengan undang-undang dan peraturan menteri tenaga kerja yang meliputi :

  • UU No.1 tahun 1970
  • UU No.21 tahun 2003
  • UU No.13 tahun 2003
  • Peraturan menteri tenaga kerja RI No.PER-5/MEN/1996
Itulah sedikit penjelasan mengenai K3 di lingkungan kerja yang wajib kita ketahui apabila kita bekerja di sebuah perusahaan produksi. Dengan menjalankan K3 dengan benar maka keselamatan dan kesehatan kita akan lebih terjamin. Dan juga kita mampu menjaga lingkungan sekitar dari bahaya pencemaran lingkungan yang dapat merugikan dan membahayakan banyak orang.

Baca Juga

Sabtu, 24 November 2018

Pengertian 5R di Tempat Kerja



Pengertian 5R | caramurahmeriah.blogspot.com


Dalam lingkungan kerja terutama dilingkungan kerja pabrik selain kita harus bisa bekerja maksimal dan profesional kita juga harus turut menjaga tata tertib serta peraturan perusahaan. Baik itu dalam hal pekerjaan ataupun bagian pendukung tercapainya lingkungan kerja sesuai standar yang telah ditentukan oleh perusahaan.

Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sedikit informasi dan penjelasan tentang 5R yang banyak digunakan oleh beberapa perusahaan di Indonesia. Lalu apa sih sebenarnya 5R itu? Dan apa manfaat serta kegunaannya? Mari kita simak bersama-sama

PENGERTIAN 5R

5R adalah suatu gerakan dasar atau gerakan fundamental untuk merubah suatu area atau lingkungan kerja yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh masing-masing perusahaan. Mengapa demikian? Karena setiap perusahaan memiliki standar yang berbeda-beda. Setiap perusahaan pasti memiliki standar lingkungan kerja yang telah disesuaikan dengan proses kerja yang ada pada perusahaan tersebut. Namun pada dasarnya sama saja, hanya berbeda metode dan pelaksanaannya.

5R itu sendiri merupakan singkatan dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin. Namun sebenarnya ada sebutan lain yang juga sering digunakan pada perusahaan-perusahaan ternama di Indonesia. Di perusahaan lain 5R juga disebut dengan 5K2S yaitu Ketertiban, Kerapian, Kebersihan, Kelestarian, Kedisiplinan, Safety dan Semangat kerja.

5R sebenarnya berasal dari Jepang dan pertama kali diterapkan oleh PT TOYOTA Jepang. Sehingga perusahaan tersebut mampu berkembang dengan sangat cepat hingga seperti saat ini. Di Jepang, 5R disebut dengan 5S yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke. Yang kemudian di Indonesia dikenal dengan istilah 5R yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin.

RINGKAS

Yaitu memilih dan memisahkan barang-barang antara yang masih bisa digunakan dan yang sudah tidak digunakan disuatu area. Dalam hal ini diperlukan identifikasi terhadap barang-barang yang ada di area tempat kita bekerja. Kita harus tau mana barang yang masih digunakan, akan digunakan dan yang tidak digunakan. Usahakan agar barang yang masih digunakan tidak tercampur dengan barang-barang yang sudah tidak digunakan.

Barang yang sudah tidak digunakan kita pisahkan pada suatu tempat bila perlu diberikan marka khusus agar penempatannya sesuai dengan tempat yang telah ditentukan agar tidak tercampur dengan barang yang masih digunakan. Setelah barang yang tidak dipakai berada ditempat yang sesuai maka diperlukan tindakan lanjutan yaitu menyortir ulang barang-barang tersebut agar dapat diketahui mana barang yang bisa didaur ulang atau dijadikan sesuatu yang lebih berguna untuk kepentingan pekerjaan dan mana yang sama sekali tidak bisa digunakan lagi atau tergolong sebagai sampah.

Tujuan dari ringkas ini adalah agar area tempat kita bekerja bisa steril dari barang-barang yang tidak digunakan. Sehingga area menjadi lebih luas dan tidak menghabiskan tempat serta mencegah terjadinya kesalahan produksi seperti salah memasang, memakai dan kehilangan barang yang kita perlukan karena tercampur dengan barang yang tidak digunakan.

RAPI

Yaitu menata mengelompokkan barang-barang sesuai dengan jenis, ukuran dan warna agar lebih teratur kemudian diberi identitas atau marka agar mempermudah saat mencari barang.

Barang-barang yang sudah dikelompokkan sesuai dengan prinsip 5R yang pertama yaitu Ringkas kemudian ditata rapi agar lebih teratur dan enak dipandang. Rapi merupakan tindakan yang berkaitan dengan Ringkas. Karena rapi juga termasuk memisahkan barang yang digunakan dan yang tidak digunakan. Usahakan barang yang sudah tidak digunakan juga tertata rapi sesuai jenis dan ukurannya.

RESIK

Yaitu membersihkan area kerja dan barang-barang agar terbebas dari debu, sawang, kotoran, sampah-sampah, ceceran oli/air/minyak dan coretan yang tidak diperlukan.

Resik merupakan salah satu prinsip 5R yang paling penting karena berkaitan langsung dengan kebersihan area dan barang ditempat kerja. Karena Resik juga merupakan salah satu tindakan perawatan terhadap area kerja dan barang-barang yang ada didalamnya. Termasuk mesin, alat kerja dan barang yang digunakan dalam proses produksi.

Tujuan dari Resik yaitu menjaga kebersihan barang dan area kerja sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman dan lebih sehat. Resik tidak hanya berlaku terhadap area dan barang, namun juga sangat diperlukan diterapkan pada diri kita sendiri. Karena Resik berawal dari diri kita sendiri. Jika diri kita sudah Resik dan terbiasa Resik maka lingkungan pun pasti akan menyesuaikan karena orang yang sudah terbiasa Resik pasti tidak akan tinggal diam jika melihat area kerja dan barang yang menjadi tanggung jawabnya itu terlihat kotor.

Maka dari itu jika kita ingin area kerja kita bersih maka harus diawali dari diri kita terlebih dahulu.

RAWAT

Yaitu melihat, mengontrol, mengaudit area dan barang yang ada didaalamnya agar segera dapat diketahui jika terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan prinsip 5R dan juga agar ada perbaikan dan tindakan yang lebih lanjut apabila terjadi penurunan kualitas 5R ditempat kerja kita.

Rawat juga meliputi tindakan untuk menjaga area dan barang termasuk mesin dan alat kerja agar tetap bisa digunakan dengan baik. Jika terjadi masalah atau kerusakan maka harus ada tindakan lebih lanjut agar tidak meluas dan merembet sehingga kerusakan akan segera bisa ditangani dengan baik. Misalnya saja lantai yang retak dan berlubang jika tidak cepat ditangani dengan baik bisa saja menjadi masalah yang berkelanjutan. Hal seperti ini sangat berpotensi merusak sarana dan prasarana penunjang pekerjaan seperti alat-alat kerja, mesin dan alat transportasi internal penunjang proses produksi. Dan yang paling berbahaya yaitu mengenai keselamatan kerja di area tersebut.

Maka dari itu Rawatlah diri anda agar anda bisa merawat lingkungan sekitar anda.

RAJIN

Yaitu pengendalian visual dengan mempertahankan prinsip 4R agar menjadi budaya di tempat kerja dan kehidupan sehari-hari.

5R tidak hanya berlaku di tempat kerja namun juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar memberi manfaat yang besar baik untuk diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar. Jika diri kita sudah terbiasa Rajin, berarti kita sudah melaksanakan dan menerapkan prinsip 4R yaitu Ringkas, Rapi, Resik dan Rawat untuk diri sendiri dan lingkungan dimanapun kita berada.

Sehingga pelaksanaan 5R di tempat kerja akan lebih mudah berjalan sesuai harapan kita bersama. Kita tidak perlu menunggu instruksi untuk melaksanakan 5R karena kita sudah terbiasa melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.

Nah, mungkin itu saja sedikit penjelasan mengenai 5R di tempat kerja semoga mampu dilaksanakan dengan baik agar sesuai dengan harapan kita bersama. Sebagai penutup mari kita tanamkan slogan " 5R ADALAH SAYA DAN SAYA ADALAH 5R ". Maksud dari slogan tersebut adalah tidak lain dan tidak bukan agar 5R menyatu dalam diri kita dan kita mampu melaksanakan 5R dimana saja kita berada.

Senin, 15 Oktober 2018

Proses Kerja Dipabrik Pembuatan Sepatu





Sebagai salah satu alat bantu dalam beraktifitas, sepatu juga berfungsi sebagai alat pelindung kaki yang sangat berguna untuk melindungi kaki dari benda-benda disekitar kita. Sepatu merupakan bentuk variasi terbaru dari sandal yang sudah lebih dahulu dibuat dan digunakan sejak jaman purbakala sebagai pelindung telapak kaki dari benda-benda tajam. Dahulu orang membuat sandal dari berbagai macam bahan seperti kayu, kulit binatang dan lainnya. Namun seiring berjalannya waktu sandal ini berubah bentuk karena beberapa alasan seperti misalnya karena sandal lebih mudah lepas saat digunakan. Sehingga orang mulai berfikir untuk mencari cara lain agar sandal ini tidak mudah lepas dan mudah digunakan. Kalau sandal biasanya hanya memiliki alas dan diikat dengan tali sehingga mudah lepas, maka orang mencari cara agar bagaimana alas kaki ini tidak mudah lepas. Oleh karena itu dibuatlah sebuah pembungkus yang berfungsi sebagai pelindung kaki bagian atas yang direkatkan atau dijahit pada alas agar tidak mudah lepas.

Seiring berjalannya waktu, manusia mulai menemukan cara tersebut kemudian mulai membuat sepatu dari bahan kulit sebagai pembungkusnya. Dan pada jaman modern seperti saat ini yang sudah semakin canggih dan modern manusia telah menemukan bahan yang lebih berkualitas dan lebih awet.

Namun, tahu kah anda bagaimana sepatu itu dibuat ? Kali ini saya akan memberikan sedikit informasi bagaimana sepatu dibuat dalam industri sepatu.

Sektor industri sepatu saat ini telah banyak mengalami kemajuan. Baik dari bahan baku, proses pembuatan dan alat pembuatnya yang sudah menggun kan teknologi mesin. Bahan baku yang dipakai biasanya bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan dan kualitas sepatu yang akan dibuat. Bahkan tak jarang para produsen sepatu harus mengimpor bahan bakunya dari luar negeri agar produk yang dihasilkan akan lebih berkualitas.

Industri sepatu juga memiliki prospek usaha yang bagus karena semua orang memakai sepatu untuk melakukan aktifitas seperti bekerja, olahraga atau sekedar jalan-jalan. Kondisi ini mendorong tumbuhnya perusahaan-perusahaan yang memproduksi sepatu dalam berbagai model seperti sepatu olahraga, sepatu safety untuk bekerja atau sepatu untuk fashion.

Sebagai contoh saja misalnya sepatu olahraga memiliki banyak model sesuai dengan kebutuhannya. Bentuknya pun juga harus disesuaikan dengan jenis olahraga yang akan dilakukan agar lebih efisien.

Proses produksi sepatu dipabrik tentunya melalui beberapa tahapan panjang yang harus dilalui. Mulai dari pemilihan bahan baku yang berkualitas, membuat pola, memotong bahan sesuai pola lalu menggabungkan setiap bagian menjadi sebuah sepatu.

Pada umumnya sepatu terbagi menjadi dua bagian utama yaitu Upper dan Bottom.

Upper sepatu adalah bagian sepatu yang terdapat dibagian atas mulai dari ujung sepatu bagian depan sampai belakang dan bagian kakan kiri. Biasanya terdapat tali pengikat untuk mengikat sepatu agar tidak mudah lepas saat digunakan. Bahan yang biasa digunakan untuk upper sepatu yaitu menggunakan kulit. Baik itu dengan kulit binatang atau dengan menggunakan kulit sintetis. Kedua bahan ini biasanya dipotong-potong dan memiliki beberapa bagian. Dan untuk menyatukan bagian-bagian tersebut biasanya dilakukan proses penjahitan agar setiap bagian bisa tersusun sesuai pola yang dibuat.

Bottom sepatu merupakan bagian alas atau bagian bawah dari sepatu yang biasanya juga sering disebut dengan sole sepatu. Pada bagian bottom sepatu ini terdiri dari beberapa bagian seperti insole, midsole dan outsole. Bahan yang digunakan untuk membuat sole sepatu ini biasanya menggunakan bahan yang tebal dan memiliki tekstur yang lebih keras namun tetap fleksibel dan elastis seperti karet.

Proses perakitan sepatu diawali dengan memilih bahan baku untuk upper dan juga sole sepatu. Kemudian membuat pola sesuai dengan desain yang telah ditentukan. Setelah itu dilakukan proses cutting atau pemotongan bahan. Setelah semua bagian selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah menggabungkan semua bagian menjadi sebuah sepatu.

Detail dari proses produksinya kurang lebih seperti berikut ini :

Cutting process adalah proses pemotongan bahan baku sebelum dibentuk menjadi upper atau bottom sepatu. Bahan dipotong sesuai dengan pola yang telah dibuat. Peralatan yang digunakan biasanya menggunakan mesin pemotong atau dengan peralatan manual.

Stitching/Sewing adalah proses penjahitan atau menyatukan bagian-bagian sepatu  menjadi satu sesuai dengan pola yang ditentukan sehingga akan terlihat bentuk dan desainnya. Proses penjahitan ini memerlukan waktu yang cukup lama karena membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi.

Outsole production merupakan bagian yang bertugas untuk membuat bagian outsole. Seperti yang sudah dijelaskan diatas yaitu outsole merupakan bagian paling bawah dari sepatu yang berkontak langsung dengan tanah. Outsole memiliki karakteristik grip atau cengkeraman dengan menggunakan pola seperti yang biasa terlihat dibagian bawah sepatu. Karakteristik outsole yang bagus adalah memiliki grip pada bagian bawah, tahan air, elastis dan fleksibel serta memiliki daya tahan yang bagus.

Baca Juga : Cara Menjual Foto di Internet
Bahan yang digunakan untuk membuat outsole biasanya terbuat dari beberapa bahan untuk menyesuaikan dengan model, warna dan fungsi yang diinginkan. Bahan yang sering dipakai yaitu perpaduan antara plastik, karet dan sponge. Proses pembuatan outsole terdapat dua jenis yaitu dengan molding dan injection.

Insole production merupakan bagian yang bertugas membuat bagian insole sepatu atau bagian dalam sepatu. Insole adalah bagian dalam sepatu yang berfungsi sebagai alas kaki agar tidak bersentuhan langsung dengan outsole yang memiliki tekstur sedikit keras. Dengan adanya insole sepatu maka kaki akan terasa nyaman dan tidak sakit karena insole terbuat dari bahan yang cukup empuk.

Stock fitting merupakan proses penggabungan ( assembling ) bagian-bagian dari bottom sepatu seperti midsole dan outsole hingga membentuk bottom sepatu. Kedua bagian ini akan direkatkan dengan menggunakan lem khusus agar bisa menempel dengan kuat.

Assembling merupakan bagian yang bertugas menggabungkan upper dan bottom sepatu hingga membentuk sesuai desain yang telah ditentukan. Proses assembling dalam pembuatan sepatu ini biasanya antara upper dan bottom sepatu sudah dikelompokkan sesuai dengan modelnya. Baik itu ukuran, warna, jenis sepatu dan sudah sesuai pasangannya masing-masing baik itu kanan dan kirinya.

Dalam proses assembling sepatu juga menggunakan beberapa metode seperti pengeleman, jahit dan press. Metode tersebut dilakukan secara sistematis sesuai urutan produksi sampai menjadi sepasang sepatu.

Finishing merupakan bagian akhir dari proses pembuatan sepatu. Pada bagian ini setiap pasang sepatu dicek dan dikontrol oleh bagian quality control ( QC ). Quality control bertugas melakukan pengecekan dan memeriksa setiap bagian sepatu agar tidak ada cacat saat proses produksi. Jika terdapat cacat atau kesalahan maka akan segera diketahui dan langsung dikelompokkan untuk dilakukan perbaikan.

Packing adalah bagian yang bertugas untuk melakukan packing atau pengemasan sepatu kedalam dus atau wadah. Proses ini juga harus teliti jangan sampai terjadi salah packing. Packing dilakukan sesuai dengan warna sepatu, ukuran, model dan memperhatikan bagian kanan dan kiri sepatu.

Itulah sedikit gambaran mengenai proses produksi sepatu di pabrik industri sepatu. Semoga dengan membaca artikel ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan bagi anda semua.

Baca Juga

Kamis, 29 Maret 2018

Bagian-bagian Kerja di Pabrik Mobil dan Sepedamotor

Bekerja di pabrik industri memang menjadi salah satu tujuan utama bagi sebagian orang terutama bagi yang memiliki basic pendidikan teknik atau kejuruan. Bahkan sekarang ini banyak sekali yang memilih untuk belajar pada sekolah kejuruan. Ada banyak sekali pabrik-pabrik industri yang bergerak dalam berbagai bidang, misalnya dalam bidang elektronik, otomotif, tekstil, mesin dan lain-lain. Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sedikit informasi tentang apa saja bagian-bagian kerja di pabrik industri otomotif.

Industri otomotif merupakan salah satu industri terbesar saat ini, dengan jumlah pabrik dan karyawan yang begitu banyak. Hal ini dikarenakan adanya minat yang besar dalam bidang otomotif. Mengingat semua orang pasti menggunakan produk-produk otomotif seperti mobil, motor dan sparepart-nya. Peminat otomotif yang begitu banyak menjadi alasan utama banyaknya perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang industri otomotif ini. Selain itu produk-produk otomotif saat ini sudah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi semua orang.

Misalnya saja jika kita ingin bepergian dengan jarak yang jauh pasti kita tidak mungkin akan berjalan kaki atau naik sepeda bukan? Pasti kita akan menggunakan kendaraan baik itu motor, mobil atau angkutan umum lainnya. Lalu, apa alasannya banyak orang yang ingin bekerja di pabrik industri otomotif? Alasannya yaitu karena perusahaan otomotif lebih stabil dibandingkan perusahaan yang bergerak dalam bidang yang lain. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang ingin bekerja di pabrik otomotif baik itu sepedamotor, mobil atau pabrik sparepart-nya. Berikut ini adalah bagian-bagian apa saja yang ada pada pabrik otomotif.

Bagian-bagian Kerja Pabrik Mobil dan Sepedamotor

Pada dasarnya pabrik mobil dan sepeda motor memiliki banyak kesamaan dalam hal pembagian departemen-nya karena sama-sama bergerak dibidang otomotif. Nah, berikut ini langsung saja kita akan bahas satu persatu bagian-bagian tersebut.

1. Bagian Produksi

Pada bagian produksi ini ada beberapa departemen yang saling berhubungan satu sama lain. Yang apabila terjadi masalah atau kendala pada salah satu bagian produksi, maka bagian produksi yang lain juga akan terhambat bahkan bisa jadi ikut bermasalah. Inilah alasan mengapa pada bagian produksi ini saling berhubungan satu sama lain. Pada bagian produksi, adalah bagian yang paling banyak memiliki jumlah karyawan dibandingkan dengan bagian lainnya. Hal ini karena pada bagian produksi memiliki beberapa bagian yang juga memerlukan banyak tenaga kerja. Apa saja bagian-bagian produksi itu? 

a. Dies Manufacturing Department (DMD)

Bagian ini adalah bagian yang memproduksi cetakan-cetakan yang digunakan untuk mencetak komponen mesin seperti kepala silinder, blok silinder dan lain-lain. Bahan yang digunakan untuk membuat cetakan tersebut biasanya menggunakan pasir cetak, yaitu pasir khusus yang digunakan untuk mencetak logam cair menjadi komponen mesin.

b. Die Casting

Die casting adalah bagian yang mencetak komponen mesin, dari bahan yang tadinya berupa campuran logam khusus yang masih berbentuk cair kemudian dimasukkan ke cetakan yang sudah disediakan. Cetakan tersebut dibuat oleh bagian DMD yang dikirimkan ke bagian die casting untuk mencetak komponen mesin. Didalam bagian die casting ini terdapat tempat peleburan dan pencampuran logam khusus sebagai bahan pembuatan komponen mesin. Tak heran jika di bagian ini memiliki temperatur yang cukup panas.

c. Machining

Machining adalah bagian yang bertugas untuk melakukan finishing dari komponen mesin yang sudah dicetak oleh bagian die casting. Finishing yang dimaksud adalah membuat komponen agar memiliki bentuk yang sesuai dengan ketentuannya. Pada bagian ini biasanya menggunakan mesin bubut CNC untuk membentuk komponen. Setelah selesai dibentuk, komponen tersebut dirapikan agar lebih rapi dan presisi menggunakan mesin otomatis atau secara manual menggunakan alat khusus seperti gerinda, kikir atau ampelas. 

d. Painting (Pengecatan)

Seperti namanya, bagian ini bertugas melakukan pengecatan komponen baik itu komponen berupa logam atau plastik. Bagian painting ini terbagi menjadi dua divisi, yaitu Painting Steel  dan Painting Plastik. Painting Steel bertugas untuk mengecat komponen yang memiliki bahan logam seperti komponen mesin, rangka, dan bodi kendaraan. Painting Plastik juga memiliki tugas yang sama namun bedanya komponen yang dicat terbuat dari plastik.

Tujuan dari pembagian divisi painting ini adalah karena kedua bahan tersebut yaitu logam dan plastik memiliki perlakuan khusus yang berbeda, baik itu dari cara kerja maupun bahan yang digunakan untuk pengecatan. Jika tidak dibagi menjadi dua divisi maka pasti akan terjadi ketidakteraturan yang dapat berakibat fatal seperti kesalahan proses, kecelakaan kerja bahkan kebakaran. Karena pada bagian painting ini banyak menggunakan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti cat dan thiner sebagai bahan pengencer atau pengemulsi cat agar tidak menggumpal.

e. Plastic Injection

Bagian ini bertugas untuk mencetak komponen yang berbahan plastik. Proses pencetakannya yaitu menggunakan metode injeksi dengan menggunakan alat khusus. Bahan dasarnya yaitu menggunakan bijih plastik yang telah dilebur atau dilelehkan terlebih dahulu sebelum dilakukan proses pencetakan komponen. Setelah komponen selesai dicetak, proses selanjutnya yaitu merapikan sisa-sia proses pencetakan sengan membuang bagian-bagian yang tidak diperlukan. Setelah itu baru komponen tersebut dibawa ke bagian painting plastic untuk dilakukan pengecatan atau bisa juga langsung dibawa ke bagian assembling untuk dirakit.

f. Welding

Bagian welding merupakan bagian pengelasan yang bertugas untuk membentuk, menyambung atau merakit komponen seperti rangka, bodi atau yang lainnya. Pada bagian ini dibagi menjadi beberapa tugas yaitu seperti membentuk komponen, menyambung komponen dan merapikan komponen yang telah selesai diproses. Ada beberapa teknik pengelasan yang biasanya digunakan pada bagian ini, seperti dengan menggunakan las karbit (Asetilene), las listrik dan las CO.

Tujuan dari penggunaan teknik las yang berbeda tersebut adalah menyesuaikan dengan bahan komponen yang akan dilas. Jika bahannya tipis biasanya akan menggunakan las karbit atau las listrik. Karena jika menggunakan las CO, maka akan merusak komponen yang memiliki ketebalan yang tidak sesuai. Selain itu dari tingkat kekuatan sambungan las juga menjadi alasan mengapa adanya perbedaan teknik pengelasan tersebut. Bahan yang lebih tebal pasti memerlukan sambungan las yang kuat, untuk itu digunakanlah teknik las CO.

g. Assembling (Perakitan)

Bagian assembling adalah bagian yang bertugas merakit komponen menjadi sebuah unit. Biasanya ada beberapa bagian assembling yaitu Assembling Unit, Assembling Engine dan Assembling Wheel.
Assembling Wheel yaitu bagian yang merakit komponen-komponen roda penggerak pada kendaraan.
Assembling Engine yaitu bagian yang merakit komponen-komponen mesin agar menjadi sebuah unit mesin yang nantinya akan dipasang pada kendaraan.

Assembling Unit yaitu bagian akhir dari seluruh tahapan assembling atau perakitan yang bertugas merakit seluruh komponen kendaraan mulai dari mesin, rangka, transmisi (pada pabrik mobil), roda, bodi kendaraan dan komponen lainnya.

Dalam proses assembling biasanya dilakukan dengan cara manual atau dengan alat bantu khusus untuk mempercepat proses perakitan. Alat bantu yang digunakan yaitu menggunakan Impact dan Impuls sehingga sangat membantu mempermudah dalam perakitan, selain itu penggunaan alat bantu tersebut dapat mempercepat proses perakitan sehingga waktu yang diperlukan untuk merakit sangatlah singkat dan lebih cepat. Misalnya saja dalam pabrik yang memproduksi sepedamotor, waktu yang diperlukan untuk membuat satu unit sepedamotor adalah 22 detik saja. Terbayang bukan betapa cepatnya waktu yang diperlukan untuk memproduksi satu unit sepedamotor.

Hal ini bisa dilakukan karena ada begitu banyak bagian-bagian yang berperan dalam produksi sepedamotor. Selain itu peranan operator assembling juga tak kalah penting karena harus melakukan pekerjaannya dalam waktu 22 detik untuk setiap sepedamotor. Dalam line produksi assembling, ada banyak sekali operator assembling yang bekerja. Pembagiannya yaitu setiap station kerja diberi jarak sekitar 1-2 meter sepanjang line assembling pada kanan dan kirinya. Jadi memang bukanlah hal yang aneh apabila dalam proses perakitan sepedamotor hanya memerlukan waktu 22 detik untuk membuat satu unit sepedamotor.

h. Bagian Repair (Perbaikan)

Tugas dari bagian ini adalah repairing atau memperbaiki kesalahan dalam proses produksi. Bagian repair ini ada pada setiap bagian produksi baik itu pada bagian machining, casting, welding, painting maupun assembling. 

i. Final Inspection

Final inspection adalah bagian yang bertugas untuk mengecek, mengontrol dan menguji unit baik itu unit mesin atau unit kendaraan yang telah selesai diproduksi. Tujuan dari final inspection ini adalah memastikan setiap komponen terpasang dengan benar tanpa ada kesalahan seperti kerusakan komponen, kerusakan karena proses produksi dan memastikan setiap komponen kendaraan dapat berfungsi dengan benar. Apabila ditemukan adanya kesalahan atau kerusakan pada komponen atau unit kendaraan, maka selanjutnya akan dibawa ke bagian repair untuk dilakukan perbaikan dan penanganan lebih lanjut. 

j. PPIC

Bagian PPIC adalah bgian yang bertugas untuk menyuplai komponen-komponen ke bagian-bagian produksi seperti menyuplai baut, mur dan part-part lain yang dibutuhkan dalam proses produksi. Selain itu bagian PPIC ini juga bertugas untuk membuat planing produksi sehingga setiap bagian produksi dapat mengetahui berapa jumlah yang akan diproduksi dan model apa saja yang akan dikerjakan. 

2. Bagian Quality

Kualitas merupakan hal yang wajib bagi setiap perusahaan manufaktur ataupun perusahaan yang memproduksi sebuah barang. Karena kualitas merupakan salah satu yang paling diutamakan agar produk yang dihasilkan tersebut sesuai standar produksi yang telah ditentukan. Namun sebenarnya menjaga kualitas adalah tanggung jawab setiap bagian terutama menjadi tanggung jawab operator produksi itu masing-masing. Prinsip utama dari bagian quality adalah Jangan menerima barang reject (rusak) dan jangan meneruskan barang reject.

Maksudnya yaitu kita tidak boleh menerima barang yang rusak dan jangan menggunakan atau memasang barang yang rusak tersebut untuk diteruskan ke proses produksi berikutnya. Jadi jika ada barang yang rusak maka pisahkan barang tersebut dan letakkan pada tempat khusus yang telah disediakan untuk part-part reject. Atau apabila mendapati barang yang rusak segera laporkan kepada pimpinan kerja yang sudah standby diarea kerja anda agar dilakukan penanganan lebih lanjut.

Bagian quality ini bertugas untuk menindaklanjuti barang-barang reject tersebut untuk diteliti lebih lanjut apakah rusak karena proses produksi atau memang rusak dari bagian yang menyuplai barang tersebut. Selain itu bagian quality juga bertugas untuk mengontrol setiap proses produksi yang berjalan pada setiap bagian produksi. Karena memang bagian quality itu ada pada setiap bagian produksi untuk memastikan tidak adanya barang reject. Kalaupun ada maka dapat segera ditangani sehingga tidak menghambat proses produksi yang sedang berjalan. Bagian quality terbagi menjadi dua bagian yaitu :

a. Quality Control Organizer (QCO)

Yaitu bagian quality control yang bertugas untuk mengontrol, menganalisa, dan mengatasi masalah yang berhubungan dengan kualitas setiap komponen dan unit kendaraan. Selain itu QCO juga bertugas untuk mengontrol dan melakukan pengetesan alat yang digunakan untuk melakukan proses produksi agar sesuai dengan standar yang telah ditentukan. QCO juga bertugas untuk mengorganisir semua bagian quality yang ada pada setiap bagian produksi. 

b. Quality Control Line (QCL)

Merupakan bagian dari QCO yang bertugas langsung di line produksi untuk memastikan kualitas tetap berjalan di bagian produksi agar tidak ada masalah yang berhubungan dengan kualitas suatu produk. QCL biasanya akan selalu standby di area kerja pada setiap bagian produksi sehingga apabila ada masalah maka dapat segera ditangani dengan baik.

Selain bertugas mengawasi kualitas yang berjalan di area produksi, QCL juga memiliki tanggung jawab untuk menangani barang reject, melakukan analisa dan melaporkan masalah yang ada kepada pihak QCO untuk ditindak lebih lanjut. Intinya jika terjadi masalah pada bagian produksi yang berhubungan dengan kualitas, maka QCL akan segera mengatasinya. Dan apabila masalah tersebut memerlukan penanganan yang lebih lanjut maka akan dilakukan koordinasi dengan QCO untuk diteliti dan menjari jalan keluar guna mengatasi masalah yang ada.

Protected by Copyscape

3. Bagian Safety

Pernahkah anda mendengar kalimat, UTAMAKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA. Ya, itulah prinsip utama dalam bekerja dimana pun itu. Kesehatan dan keselamatan adalah hal utama dan wajib kita perhatikan demi keamanan diri kita sendiri. Untuk itu didalam sebuah perusahaan manufaktur diperlukan adanya bagian Safety yang bertugas untuk memastikan bahwa safety benar-benar berjalan di setiap area kerja. Setiap karyawan yang ada di area kerja wajib untuk mengutamakan keselamatan dirinya dan juga keselamatan orang lain serta keselamatan lingkungan kerja.

Keselamatan diri yaitu menjaga keamanan diri sendiri saat berada diarea kerja dengan tetap menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sudah ditentukan. APD yang digunakan untuk setiap bagian berbeda-beda menyesuaikan dengan area tempat kerja dan juga proses kerja yang ada di area tersebut. Misalnya saja jika diarea welding maka wajib untuk menggunakan APD berupa kacamata las. Penggunaan APD yang tidak tepat juga bisa berdampak pada keselamatan.

Misalnya saja jika anda berada diarea welding dan akan menggerinda komponen maka gunakanlah kacamata transparan bukan menggunakan kacamata las. Jika anda menggerinda tapi menggunakan kacamata las maka bisa saya pastikan dan saya yakin anda tidak dapat melihat apa-apa. Melihat keadaan sekitar saja sudah gelap apalagi menggerinda, bisa-bisa yang ada malah terjadi kecelakaan kerja.

Memang terdengar konyol namun hal ini memang benar adanya dan benar-benar terjadi. Suatu ketika saya sedang berada diarea welding dan melihat seorang operator memegang gerinda namun yang dipakai bukan kacamata transparan tetapi kacamata las. Langsung saja sebagai rekan kerja yang baik saya mengingatkan orang tersebut untuk segera mengganti kacamata yang digunakan agar sesuai dengn APD yang benar.

Usut punya usut ternyata orang tersebut adalah karyawan baru yang belum lama bekerja dan masih beberapa hari bekerja diarea welding. Hal ini juga merupakan salah satu penyebab sering terjadinya kecelakaan kerja pada karyawan baru. Karena memang tidak semua karyawan yang masuk memiliki kompetensi yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Sering terjadi karyawan yang memiliki keahlian listrik bekerja diarea welding, karyawan yang memiliki keahlian welding, ditempatkan di area painting.

Atau seperti yang saya lihat sendiri pada saat training ditempatkan dibagian welding namun pada saat penempatan diarea kerja malah ditempatkan di area yang sama sekali tidak berhubungan dengan welding. Hal ini tentunya sangat merugikan dan dapat menimbulkan kesalahan bahkan kecelakaan kerja karena harus menyesuaikan diri dengan area kerja yang tidak sesuai dengan keahlian atau tidak sesuai dengan pada saat training. Mungkin itu sedikit curahan hati tentang keprihatinan saya melihat rekan saya yang banyak mengalami hal tersebut.

Kembali ke topik Bagian Safety. Tugas dari bagian ini selain memastikan safety berjalan diarea kerja yaitu memastikan keamanan dan keselamatan area kerja. Jika terjadi kecelakaan kerja baik itu didalam area kerja (Accident In Plant) maupun diluar area kerja (Accident Out Plant) maka bagian safety akan melakukan pengecekan langsung dilapangan di tempat terjadinya kecelakaan tersebut.

Hal yang dilakukan yaitu menganalisa serta mencari penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Selain itu apabila terjadi kebakaran atau kecelakaan kerja yang berdampak pada lingkungan area kerja maka bagian safety akan melakukan penanganan langsung untuk mencegah agar tidak meluas. Bagian safety juga sering melakukan pengecekan rutin seperti patroli ke setiap bagian area kerja guna mencegah adanya kelalaian yang dapat menimbulkan kerugian seperti kebakaran dan kecelakaan kerja.

Jika anda tidak menggunakan APD yang sudah ditentukan pada saat bekerja atau saat berada diarea kerja maka siap-siap anda akan ditindak tegas oleh bagian safety. Selain anda sendiri yang ditindak, pimpinan kerja anda juga pasti akan ditindak tegas. Jadi dampaknya tidak hanya pada diri anda sendiri namun pada semua orang bahkan lingkungan kerja anda juga akan terkena dampaknya. Tindakan tegas ini memang sangat perlu dilakukan agar keamanan dan keselamatan kerja tetap terjaga dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Itulah beberapa bagian-bagian yang ada pada pabrik mobil dan sepeda motor. Pada dasarnya semua pabrik memiliki kesamaan dengan memiliki bagian-bagian yang tersebut diatas. Semoga artikel ini dapat membantu anda semua yang sedang mencari informasi tentang pengetahuan yang berhubungan dengan area kerja serta bagian-bagian yang ada pada pabrik yang bergerak dibidang manufaktur. 

Rabu, 28 Februari 2018

Dasar-dasar Assembling

Pemahaman Dasar Assembling

Assembling atau Perakitan adalah suatu proses untuk menggabungkan dua atau lebih komponen secara mekanik menjadi sebuah unit. Dalam dunia industri baik itu industri otomotif, mesin dan elektronik pasti tak asing lagi dengan yang namanya assembling atau proses perakitan. Proses ini merupakan tahap akhir dari proses produksi yang begitu panjang prosesnya. Dalam proses ini biasanya unit yang akan dirakit masih berbentuk komponen-komponen yang nantinya komponen tersebut akan digabungkan untuk menjadi sebuah unit. 

Persiapan Proses Assembling

Sebelum memulai proses assembling ada beberapa persiapan yang harus dilakukan agar proses assembling dapat berjalan lancar dan aman. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah 

1. Operator Assembling

Seorang operator assembling harus sudah siap dan standby diarea kerjanya sebelum proses kerja dimulai. Paling tidak minimal 10 menit sebelum proses kerja dimulai. Hal ini bertujuan agar sang operator assembling dapat melakukan persiapan seperti persiapan diri yang meliputi :
  • Kesiapan Fisik : fisik yang kuat sangat diperlukan oleh seorang operator assembling dalam menjalankan proses assembling ini. Karena pekerjaan assembling bukanlah pekerjaan ringan dan mudah, namun memerlukan ketahanan fisik yang baik. Dalam dunia industri seperti di pabrik-pabrik proses assembling biasanya dilakukan dengan posisi berdiri dan tidak jongkok apalagi duduk. Tetapi ada juga yang bisa dilakukan dengan cara duduk tergantung kondisi lingkungan kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan. Namun akan lebih aman dan nyaman jika dilakukan dengan posisi berdiri. Ketahanan fisik menjadi nomor satu karena proses kerja yang cukup berat dalam waktu yang cukup lama yaitu 8 jam per hari untuk kondisi normal. Namun jam kerja bisa jadi lebih lama tergantung peraturan perusahaan yang mengharuskan untuk kerja lembur. Untuk itu seorang operator assembling harus mampu menjaga kesehatan fisiknya agar tetap sehat dan selalu fit saat bekerja. Sebaiknya sebelum memulai pekerjaan alangkah baiknya untuk melakukan gerakan-gerakan peregangan otot agar tubuh tidak kaku dan cepat lelah. Bisa dengan melakukan gerakan-gerakan senam atau peregangan pada bagian tangan, kaki, bahu, pinggang dan kepala karena pada bagian-bagian tersebut sering terjadi ketegangan otot yang dapat menyebabkan tubuh terasa kaku, pegal-pegal dan cepat lelah.
  • Kesiapan Mental : mental yang selalu siap juga diperlukan dan menjadi kunci utama agar proses assemblong dalam sebuah line produksi dapat berjalan dengan baik. Perlunya kesiapan mental karena saat bekerja merakit komponen menjadi sebuah unit memerlukan konsentrasi dan tingkat ketelitian yang tinggi agar hasil yang kita kerjakan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Mental yang baik dengan tingkat konsentrasi yang tinggi sangat membantu dalam menjalankan tugas pekerjaan ini. Karena ada banyak hal yang harus dilakukan saat pekerjaan berlangsung seperti mengontrol komponen unit dan memasang pada bagian yang telah ditentukan tanpa melakukan kesalahan yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen. Untuk itulah mental yang selalu siap diperlukan karena pekerjaan assembling juga membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Sekali anda melamun atau bengong, maka siap-siap anda pasti akan melakukan kesalahan walaupun cuma sedikit. Dampak yang lebih buruknya yaitu bisa terjadi kesalahan pemasangan komponen, kerusakan komponen, kerusakan alat kerja bahkan kecelakaan kerja. Ingat ! UTAMAKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA. 
  • Kesiapan Area Kerja : seorang operator assembling juga perlu menyiapkan area kerjanya agar tidak berantakan sehingga akan menyulitkan pekerjaannya sendiri. Letakkan komponen-komponen dan alat-alat kerja sesuai pada tempatnya. Jangan biarkan tempat kerja anda berantakan karena akan berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan dan diri anda sendiri. Kerugian perusahaan meliputi kerusakan pada alat dan komponen yang merupakan asset perusahaan yang wajib dijaga bersama. Kerugian bagi diri sendiri meliputi kehilangan alat kerja yang berdampak langsung pada kerugian perusahaan dengan hilangnya sesuatu yang menjadi keperluan kerja. Selain itu juga dapat menimbulkan kerugian waktu karena alat atau komponen yang hilang atau rusak pasti memerlukan waktu untuk menyiapkannya kembali sehingga bisa saja proses produksi akan berhenti. Jika proses ditempat kerja anda berhenti, maka otomatis yang lain akan ikut berhenti karena tidak bisa melakukan rangkaian kerja yang saling berhubungan. Untuk itu sebisa mungkin perlakukan tempat kerja anda dengan baik. Cek terlebih dahulu kesiapan alat dan komponen yang akan digunakan. Sehingga begitu proses kerja dimulai semuanya sudah siap dan tidak ada kendala yang dapat merugikan semuanya. Selain itu anda sebagai operator produksi juga wajib menjaga area kerja anda agar tetap bersih, tertata dan teratur. Untuk itu sebelum mulai bekerja datanglah lebih awal untuk mempersiapkan area kerja anda seperti membersihkan area kerja atau menyiapkan apa yang menjadi kebutuhan pekerjaan anda.
Protected by Copyscape

2. Alat Dan Komponen Yang diperlukan

Seperti yang telah disebutkan diatas, kesiapan alat dan komponen kerja yang diperlukan harus disiapkan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar line produksi dapat berjalan lancar dan tidak terhambat karena masalah alat dan komponen kerja. Pastikan alat-alat kerja yang digunakan dalam kondisi yang baik dan tidak ada masalah seperti kerusakan alat. Untuk itu diperlukan adanya pengecekan alat agar dapat mengetahui apakah alat tersebut rusak atau tidak.

Jika terjadi kerusakan segeralah lakukan tindakan pencegahan seperti memperbaikinya sebelum terjadi kerusakan yang lebih besar lagi. Bisa juga dengan menyediakan alat cadangan sehingga ketika ada alat yang rusak bisa langsung diganti tanpa memerlukan banyak waktu yang terbuang sia-sia. Sama halnya dengan komponen-komponen yang akan digunakan dalam proses perakitan. Cek terlebih dahulu jumlah stok yang tersedia. Jangan sampai kehabisan stok komponen pada saat proses produksi berlangsung karena akan berdampak langsung pada kerugian perusahaan dikarenakan target produksi yang tidak tercapai secara maksimal.

Selain melakukan pengecekan jumlah stok komponen, perlu juga melakukan pengecekan terhadap kondisi komponen yang akan dipasang. Jangan sampai anda sebagai operator assembling melakukan kesalahan dengan memasang komponen yang cacat atau rusak. Dampaknya sangatlah besar, bisa jadi komponen selanjutnya tidak bisa dipasang dan yang lebih buruknya bisa saja unit yang sudah dirakit tidak bisa berfungsi dengan baik sehingga akan menimbulkan kerugian waktu karena harus melakukan perbaikan atau penggantian komponen yang rusak atau salah pasang.

Mengenai salah pasang komponen, hal ini sering terjadi pada line produksi assembling. Dikarenakan adanya kemiripan antar komponen, kesalahan stok komponen dan kesalahan operator saat memasang komponen karena kurangnya pemahaman atau tidak melakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum memasang komponen tersebut. Bisa juga terjadi salah pasang karena operator kurang berkonsentrasi atau banyak pikiran yang tidak berhubungan dengan pekerjaan namun menjadi beban pikiran pada saat sedang bekerja. Untuk itu perlu menyiapkan mental agar tidak terjadi kesalahan yang disebabkan oleh human eror.
Baca Juga : Cara Menjual Foto di Internet

Proses Assembling

Setelah melakukan persiapan sebelum memulai proses assembling, maka proses assembling pun dapat dimulai. Lakukan dengan hati-hati dan penuh ketelitian serta tanggung jawab terhadap semua pekerjaan anda. Usahakan pekerjaan yang anda lakukan sudah sesuai dengan standar kerja yang telah ditentukan. Baca terlebih dahulu SOP (Standard Operational Procedure) yang berlaku di area kerja anda sesuai dengan job yang anda kerjakan. Perhatikan poin-poin penting apa saja yang harus sesuai standar SOP. Patuhi SOP pada job anda karena itu adalah sebagai pedoman anda dalam melakukan pekerjaan apakah sudah sesuai atau belum.

 Jika anda tidak membaca SOP atau tidak mematuhi SOP maka sudah dapat dipastikan jika pekerjaan anda tidak sesuai standar dan berpotensi terjadi kesalahan karena tidak sesuai standar yang telah ditentukan. Ibaratnya SOP itu adalah suatu peraturan, dan peraturan itu dibuat untuk dijalankan bukan untuk dilanggar. Jika anda melanggar artinya anda termasuk orang yang tidak bertanggung jawab terhadap pekerjaan anda. Dalam proses assembling biasanya terdiri dari beberapa rangkaian station kerja yang saling berhubungan satu sama lain terhadap proses sebelumnya dengan proses berikutnya. Jika pada proses sebelumnya terjadi kesalahan maka otomatis proses berikutnya tidak dapat melanjutkan pekerjaannya.

Untuk itu sebisa mungkin jangan sampai melakukan kesalahan yang dapat mengganggu kelancaran line produksi assembling. Selain karena dikejar target produksi, proses assembling juga dituntut untuk dapat melakukan pekerjaan dengan mengutamakan kualitas. Karena proses assembling berhubungan langsung dengan hasil yang akan langsung dipasarkan kepada konsumen. Selain mengutamakan kualitas seorang operator assembling juga harus memperhatikan keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja.

Itulah dasar-dasar pada proses assembling sebuah unit dalam produksi di industri. Semoga dengan membaca artikel ini dapat membantu anda menjadi operator assembling yang berkualitas. Dan dapat menjadi tenaga kerja yang berkompeten dalam bidang assembling atau perakitan. 

Sabtu, 26 Agustus 2017

Pengertian Assembling Dan Penjelasannya

Pengertian Assembling Di Dunia Industri 

  • Pendahuluan
 Telah kita ketahui bahwa dunia industri saat ini sudah sangat berkembang pesat. Baik itu dari segi kualitas dan kuantitasnya sudah sangat baik dibandingkan di tahun-tahun sebelumnya. Karena pada dasarnya dunia industri memang selalu mengikuti perkembangan jaman agar tetap bisa bersaing dengan ketat. Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sedikit informasi tentang dunia industri. Semoga dapat bermanfaat untuk anda sebagai suatu ilmu yang bermanfaat. 

 Berikut ini penjelasan tentang "ASSEMBLING" atau Perakitan, selamat membaca. 

Gambaran Umum Assembling

  1. Pengertian Assembling
 Assembling adalah suatu proses penyambungan atau penggabungan dua atau lebih komponen secara mekanik menjadi sebuah unit. Contoh : Engine, Sepeda motor, Hanphone, Komputer dll. 

 2. Macam-macam assembling

  •  Assembling Permanen
  • Assembling Tidak Permanen

 a. Assembling Permanen
 Adalah proses assembling atau perakitan dan penggabungan komponen secara permanen dan tidak dapat dipisahkan kecuali dengan merusaknya. Assembling permanen terdiri dari Welding, Soldering & Brazing, Paku Keling dan Adhesive Bonding.
  • Welding ( Pengelasan )

 Seperti yang kita tahu, pengelasan atau welding yaitu proses menggabung atau menyambung dua atau lebih logam dengan bantuan panas bersuhu tinggi. 
 Ada beberapa cara dalam pengelasan misalnya las karbit/asetilin, las listrik, las CO, dan lain-lain. Yang akan kita bahas pada kesempatan berikutnya.
  • Soldering ( Penyolderan) 

 Merupakan proses penggabungan dengan menggunakan kawat solder atau tenol yang dicairkan. Biasanya cara ini dilakukan pada komponen elektronik. 
  • Paku Keling

 Menggabungkan dua atau lebih benda dengan menggunakan logam berbentuk paku yang kemudian kedua ujungnya ditempa sehingga berbentuk setengah lingkaran.  Biasanya digunakan untuk menyambung rangka kendaraan seperti mobil, truk, kapal, bodi pesawat terbang dll. 
  • Adhesive Bonding ( Pengeleman) 

 Merupakan proses penggabungan komponen dengan media lem. Mungkin cara ini sudah familiar ditelinga kita dan sering kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

  b. Assembling Tidak Permanen


  Adalah proses penggabungan dengan media benda berulir seperti baut, mur dan sekrup. Jenis sambungan ini dapat dipisahkan tanpa harus merusaknya. Namun apabila ulir sudah rusak maka tidak ada cara lain selain dengan merusaknya.
Baca juga : Dasar-dasar assembling
                  Bagian kerja dipabrik otomotif  
  3. Fasilitas Proses Assembling

 a. Conveyor ( Ban Berjalan) 
Adalah tempat meletakkan unit yang akan dirakit atau sebagai media memindahkan barang produksi untuk dilanjutkan ke proses selanjutnya. 

 b. Station Kerja 
 Tempat dimana terdapat fasilitas kerja seperti bahan dan peralatan kerja seperti fastening tools, alat ukur dan lain-lain yang akan digunakan oleh operator produksi dalam melaksanakan proses perakitan sesuai dengan SOP ( Standard Operational Procedure )


  4. Proses Assembling 
LINE ASSEMBLING
  • line assembling merupakan terminal akhir dari komponen-komponen untuk dirakit menjadi unit. Misal sepeda motor, biasanya line assembling sepeda motor terdiri dari beberapa line yaitu :
 a. Sub Line 
 Sub line adalah tempat dimana mesin dan rangka dirakit untuk dilanjutkan ke proses selanjutnya yaitu di main line.
 b. Main Line 
 Main line adalah tempat merakit rangka, mesin, bodi dll menjadi unit sepeda motor.
Blog musik lirik lagu & chord gitar DISINI
 c. Final Inspection 
 Merupakan bagian terpenting dalam dunia industri tujuannya untuk mengontrol dan menguji unit sebelum dikirim ke konsumen. Apabila unit tidak lolos di final inspection karena ada kesalahan atau kerusakan maka unit akan ditahan sementara untuk diperbaiki di tempat ini. Namun apabila tidak memungkinkan maka unit akan dikembalikan ke sub line atau main line untuk tindakan lebih lanjut. 

 Demikianlah contoh proses assembling dalam industri kurang lebihnya seperti itu gambarannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda yang akan atau sudah bekerja di industri sebagai bahan pengetahuan dasar. Sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Baca juga : 

Masih banyak proses-proses yang ada di industri, namun karena keterbatasan penulis maka saya akhiri sekian sampai disini. Dan tunggu artikel selanjutnya. 
Protected by Copyscape

Baca Juga