Baru-baru ini sedang ramai diperbincangkan oleh masyarakat tentang kompor listrik dan kompor induksi. Pemerintah selaku pihak yang gencar melakukan konversi besar-besaran dari kompor gas LPG ke kompor listrik dan kompor induksi tentu memiliki alasan khusus.
Selain untuk menghemat penggunaan sumberdaya alam yang semakin menipis dan langka serta mahal harganya, pemerintah juga memikirkan tingkat keamanan. Karena selama ini masyarakat memang ditakutkan oleh resiko karena kebocoran gas LPG yang dapat menyebabkan ledakan dan kebakaran.
Dengan menggunakan kompor listrik dan kompor induksi maka resiko-resiko seperti itu dapat dihindari. Karena kedua kompor tersebut tidak menggunakan bahan bakar sama sekali. Hanya menggunakan aliran listrik saja.
Meskipun sama-sama menggunakan aliran listrik, tetapi kedua jenis kompor tersebut memiliki perbedaan.
Apa saja perbedaanya? Mari kita simak artikel berikut ini.
Kompor Listrik
Komponen Kompor Listrik
Kompor listrik memiliki komponen utama dan komponen pendukung yang saling berhubungan meliputi thermostat, control knob, koil / lampu halogen hingga timer.
Thermostat
Termostat pada kompor listrik merupakan perangkat yang dapat mengatur suhu kompor listrik.
Sekering
Kompor listrik menggunakan rangkaian sekering untuk melindungi elemen pemanas. Sekering ini akan putus jika terlalu banyak listrik mengalir melaluinya, mencegah lonjakan mencapai elemen pemanas.
Control Knob
Merupakan tombol untuk mengatur panas serta memutus perangkat kompor listrik dari sumber listrik.
Koil / Lampu Halogen
Koil merupakan kawat yang dapat mengubah arus litrik menjadi panas melalui prinsip induksi elektromagnetik. Sedangkan lampu halogen menggunakan prinsip radiasi panas.
Timer
Kompor listrik biasanya dilengkapi pengatur waktu digital atau mekanis untuk memberikan peringatan lama waktu pemanasan.
Kompor Induksi
Fitur-fitur Kompor Induksi
Kompor induksi dilengkapi dengan fitur-fitur untuk meningkatkan efisiensi dan tingkat keamanan pada kompor. Berikut ini beberapa fitur yang perlu Kamu ketahui.
Child lock, untuk mengunci tombol pengaturan sehingga orang lain tidak dapat mengubah pengaturan selama proses memasak berlangsung
Timer, untuk mengatur agar kompor bisa mati otomatis sesuai dengan waktu yang telah ditentukan untuk menghindari gosong atau air rebusan habis karena ditinggal.
Sensor keamanan, untuk mematikan kompor otomatis jika ada alat masak yang terlalu kecil tidak sengaja berada di permukaan kompor sehingga alat tersebut tetap aman dan tidak panas.
Mode memasak, untuk memberikan anjuran panas yang tepat pada setiap jenis masakan yang berbeda.