Cabe Jawa (Piper retrofactum Vahl) atau sering juga disebut Cabe Jamu, Cabai Solak (Madura), Cabia (Sulawesi), Lada Panjang / Cabai Panjang (Sumatera) adalah tanaman asli dari Indonesia. Tanaman ini memiliki ciri seperti tanaman sirih, batangnya menjalar / merambat pada pohon atau media lain dengan panjang bisa mencapai 10 meter.
Memiliki daun tunggal berbentuk elip / lonjong, pangkal daunnya berbentuk jantung / membulat dengan ujung daun meruncing yang berbintik-bintik. Buah Cabai Jawa berbentuk bulat panjang dengan ujung mengecil dengan ukuran 2 - 7 cm dan berdiameter 4 - 8 mm. Buah yang belum tua berwarna hijau bertekstur keras, kemudian setelah tua menjadi berwarna kuning dan akhirnya menjadi merah berterkstur lunak, memiliki rasa yang pedas dan beraroma tajam.
Cabe Jawa dapat tumbuh di ketinggian hingga 600 m (dpl) dengan curah hujan rata-rata 1.259 - 2.500 mm/tahun. Tanah yang cocok untuk budidaya adalah tanah lempung berpasir dengan struktur tanah gembur dan berdrainase baik.
Salah satu cara memperbanyak / pembudidayaan Cabe Jawa adalah dengan cara menanam bijinya atau setek batang. Namun cara kedua lebih banyak digunakan karena lebih mudah dan cepat.
Di Indonesia dahulu Cabe Jawa digunakan untuk bumbu pemedas sebelum kedatangan Cabe (Capsicum spp) atau lombok yang kita kenal sekarang. Namun karena khasiat yang terkandung didalamnya sekarang Cabe Jawa dipergunakan untuk bahan pembuatan jamu dan obat.
Senyawa kimia yang terkandung dalam cabe jawa antara lain : asam amino bebas, damar, minyak atsiri, beberapa jenis alkaloid seperti piperine, piperidin, piperatin, piperlonguminine, ß-sitosterol, sylvatine, guineensine, piperlongumine, filfiline, sitosterol, methyl piperate, minyak atsiri (terpenoid), n-oktanol, linalool, terpinil asetat, sitronelil asetat, sitral, alkaloid, saponin, polifenol, dan resin (kavisin) Alkaloid utama yang terdapat di dalam buah cabe jawa adalah piperin.
Khasiat Cabe Jawa
Nah bicara tentang khasiatnya Cabe Jawa sering digunakan untuk mengobati macam-macam penyakit seperti :
- sakit perut
- masuk angin
- disentri
- diare
- sakit gigi
- beri-beri
- rematik
- tekanan darah rendah
- kolera
- influenza
- sakit kepala
- lemah syahwat
- membersihkan rahim
- sulit hamil
- bronkitis
- sesak nafas
- stroke dll.
Selain untuk penyembuhan Cabe Jawa juga merupakan insektisida nabati. Formulasi insektisida nabati campuran ekstrak cabai jawa atau P. retrofractum dan Annona squamosa efektif dalam upaya menekan persentase kehilangan hasil tomat dan juga serangan Helicoverpa armigera.
Fraksi heksana cair, fraksi III VLC-EtOAc, dan ekstrak metanol langsung cabe jawa aktif sebagai racun perut terhadap larva Crocidolomia pavonana. Ekstrak Aglaia odorata dan P. retrofractum pada konsentrasi 0,5% dan 1% dapat mematikan rayap tanah hingga lebih dari 80% dan menunjukkan kamampuan penetrasi lapisan tanah oleh rayap sebesar 0%.
Cabai jawa memiliki keaktifan juga dalam perlakuan benih. Perlakuan serbuk cabai jawa dan penjemuran terbukti efektif dalam menghambat perkembangan Callosobruchus maculatus serta tidak menurunkan daya kecambah benih kacang hijau. Perlakuan serbuk cabe jawa dan merica serta penjemuran selama satu minggu, yaitu dapat menghambat perkembangan hingga lebih dari 90%.
Selain bersifat insektisida, cabe jawa juga memiliki sifat fungisida. Piper retrofractum secara in vitro dan in vivo dapat menekan perkembangan cendawan yang terbawa benih padi dan kedelai.