Dapatkan informasi menarik seputar hobi, bisnis, tutorial, tips dan trik, serta edukasi dengan cara murah meriah

Rabu, 26 Juni 2019

Kelebihan SSD Dibanding Hardisk


Salah satu media penyimpanan data internal pada komputer yang sering digunakan adalah SSD dan harddisk. Berbeda dengan hardisk yang memiliki sistem mekanis didalamnya, SSD tidak menggunakan komponen seperti yang ada pada hardisk. SSD menggunakan komponen elektronik didalamnya berupa chip yang digunakan untuk menyimpan data-data.

kelebihan SSD dibanding hardisk | caramurahmeriah.blogspot.com

SSD atau Solid State Drive adalah media penyimpanan data yang menggunakan nonvolatile memory sebagai media dan tidak menggunakan cakram magnetis seperti hardisk. Selain itu berbeda juga dengan volatile memory seperti RAM misalnya, dimana data yang tersimpan tidak akan hilang meski tidak ada daya listrik.

Penggunaan SSD ini sudah dimulai sejak awal tahun 1970-an. Saat itu SSD dibuat untuk komputer buatan IBM yaitu Amdahl dan Cray. Pada saat itu juga harga SSD ini sangat mahal jadi hanya dibuat jika ada pesanan saja. Oleh sebab itu SSD belum diproduksi secara massal pada kala itu dengan alasan tidak ekonomis.

Pada tahun 1995 diperkenalkanlah SSD berbasis flash memory oleh M-System yang kemudian dipakai secara luas oleh kalangan militer dan juga industri luar angkasa Amerika Serikat sebagai pengganti hardisk. Sejak saat itu SSD mulai berkembang hingga seperti saat ini.

KELEBIHAN SSD

SSD memiliki banyak kelebihan dibanding hardisk konvensional. Kelebihannya adalah sebagai berikut :

  1. Tidak bersuara berisik seperti hardisk karena SSD tidak memiliki komponen mekanis yang berputar.
  2. Waktu mulai ( start-up ) lebih cepat. 
  3. Akses data yang lebih tinggi.
  4. Keterlambatan membaca data ( latency ) yang jauh lebih rendah.
  5. Waktu pencarian data ( seek time ) yang lebih cepat.
  6. Lebih hemat daya listrik.
  7. Lebih tahan terhadap guncangan, getaran dan temperatur tinggi.
  8. Dengan kapasitas yang sama, SSD lebih ringan dan ramping sehingga sangat mudah dibawa dan cocok untuk laptop.
kelebihan SSD dibanding hardisk | caramurahmeriah.blogspot.com

Itulah beberapa kelebihan SSD daripada hardisk biasa yang sering kita gunakan. Meskipun harganya sedikit lebih mahal, namun menurut saya lebih praktis dan ekonomis.

Baca Juga

Selasa, 25 Juni 2019

Teknik Pengelasan Dan Penjelasannya


Pernahkah anda memperhatikan kendaraan-kendaraan atau benda-benda disekeliling kita yang sering kita jumpai dan kita gunakan ? Bagaimana cara logam-logam tersebut bisa menyatu satu sama lain membentuk sebuah benda atau kendaraan ? Jawabannya ya sudah pasti dilas dong, semua orang juga tahu itu.

Okelah kalau begitu, tapi apakah kalian tahu bagaimana cara atau teknik pengelasan itu sendiri ? Bagi anda yang belum tahu atau belum memahami tentang teknik pengelasan yang sering dilakukan oleh tukang las ketika menyambung benda-benda logam seperti pipa besi atau yang lainnya, mari kita simak bersama artikel tentang teknik pengelasan berikut ini.

Teknik pengelasan dan penjelasannya | caramurahmeriah.blogspot.com

Pengelasan atau welding adalah sebuah kegiatan menyambung, melubangi atau memotong suatu benda logam seperti besi, baja dan alumunium dengan menggunakan peralatan las. Las itu sendiri memiliki beberapa kategori yaitu pengelasan lebur dan pengelasan padat.

Pengelasan lebur adalah teknik pengelasan menggunakan panas untuk meleburkan atau melelehkan permukaan benda logam yang akan dilas. Pengelasan ini biasanya menggunakan tambahan logam pengisi dan juga ada yang tidak menggunakan logam tambahan dalam proses pengelasan.

Pengelasan lebur dibagi menjadi :

1. Pengelasan Busur ( Arc Welding )

Merupakan proses pengelasan lebur yang menggunakan panas dari busur listrik untuk melelehkan logam dasar yang akan dilas. Busur listrik ini timbul karena adanya pelepasan muatan listrik melewati celah dalam rangkaian dan panas yang dihasilkan akan menyebabkan gas pada celah tersebut mengalami proses ionisasi.

2. Pengelasan Gas ( Oxyfuel Gas Welding )

Adalah teknik pengelasan yang menggunakan panas yang berasal dari pembakaran gas dengan oksigen sehingga menimbulkan panas yang dapat melelehkan bahan logam agar saling menyatu. Pada teknik pengelasan ini biasanya menggunakan gas asetilen. Teknik las ini juga biasa disebut dengan las karbit. karena proses pembentukan gas asetilennya berasal dari proses kimia karbit yang diberi air.

3. Pengelasan Resistansi Listrik ( Resistance Welding )

Merupakan proses pengelasan dengan cara permukaan lembaran logam yang akan dilas ditekan satu sama lain kemudian dialiri listrik yang cukup besar melalui logam sehingga menimbulkan panas pada logam tersebut. Pada titik dimana dua permukaan logam yang saling kontak langsung biasanya memiliki panas tertinggi. Karena pada titik ini memiliki resistansi listrik yang sangat tinggi.

Pengelasan padat adalah teknik pengelasan yang menggunakan panas atau tekanan tetapi dalam prosesnya tidak terjadi peleburan pada logam dasar dan tanpa tambahan logam pengisi. Dalam proses pengelasan padat penyambungannya bisa dilakukan dengan tekanan saja atau dengan panas dan tekanan.

Pada teknik ini bila digunakan panas dan tekanan maka jumlah panas yang diberikan dari luar pada umumnya tidak cukup untuk meleburkan permukaan benda kerja. Tapi dalam beberapa kasus bila digunakan panas dan tekanan atau tekanan saja, jika energi yang dihasilkan tersebut cukup besar maka bisa saja terjadi peleburan pada permukaan kontak. Dalam pengelasan jenis ini ikatan metalurgi diperoleh dengan sedikit atau tanpa peleburan logam dasar.

Teknik pengelasan padat ini dikelompokkan menjadi :

1. Pengelasan Dingin ( Cold Welding )

Merupakan proses penyambungan logam pada temperatur ruang dibawah pengaruh tekanan. Akibat dari tekanan ini menjadikan permukaan benda mengalami aliran dan menghasilkan sambungan las.

2. Pengelasan Tempa ( Forge Welding )

Merupakan teknik pengelasan atau penyambungan logam dengan cara memanaskan logam yang akan disambung hingga mencapai suhu kerja kemudian ditempa hingga menyambung.

3. Pengelasan Ledak ( Explosion Welding )

Merupakan teknik pengelasan dengan menggunakan tekanan tinggi yang berasal dari ledakan yang ditempatkan didekat logam yang akan disambung dimana dua permukaan logam dijadikan satu dibawah pengaruh impak dan tekanan.

4. Pengelasan Gesek ( Friction Welding )

Merupakan teknik pengelasan dengan memanfaatkan panas yang dihasilkan dari gesekan dua permukaan logam biasanya dengan memanfaatkan putaran logam dibawah pengaruh tekanan aksial. Kedua permukaan yang saling bergesekan akan menjadi panas hingga mendekati titik cair dan bahan yang berdekatan dengan permukaan menjadi plastis.

5. Pengelasan Roll ( Roll Welding )

Merupakan proses penyambungan logam dengan menggunakan peralatan roll sebagai sumber tekanan baik dengan pemanasan dari luar atau tidak. Jika tidak menggunakan panas dari luar maka disebut dengan pengelasan roll dingin, dan bila menggunakan panas dari luar maka disebut dengan pengelasan roll panas. Teknik ini biasanya digunakan untuk melapisi baja karbon atau baja paduan lainnya dengan baja tahan karat agar memiliki ketahanan terhadap karat.

6. Pengelasan Ultrasonik ( Ultrasonic Welding )

Merupakan teknik pengelasan dengan menggunakan energi getaran berfrekuensi tinggi yang mengenai bidang las dalam bidang sejajar dengan permukaan sambungan las. Pengelasan ultrasonik hanya bisa diterapkan pada logam dengan ketebalan maksimal adalah 3 mm.

Itulah beberapa teknik pengelasan yang sering digunakan oleh manusia untuk menyambung benda-benda logam. 

Baca Juga

Rabu, 19 Juni 2019

Material Pembentuk Cat


Cat merupakan bahan pelapis benda sekaligus bahan pewarna benda untuk melindungi permukaan benda yang dicat. Cat itu sendiri terbuat dari campuran bahan-bahan seperti bahan pengikat, pelarut, pewarna dan bahan imbuh. Berikut ini akan saya jelaskan tentang apa saja bahan-bahan atau Material Pembentuk Cat yang digunakan dalam proses pengecatan atau pembuatan cat.

material pembentuk cat | caramurahmeriah.blogspot.com

Lapisan cat yang melapisi permukaan benda merupakan campuran dari beberapa komponen material dengan komposisi tertentu. Pada umumnya material-material tersebut terdiri dari

  1. Bahan pengikat ( Binder )
  2. Bahan Pelarut ( Solvent )
  3. Bahan Pewarna ( Pigment )
  4. Bahan Imbuh ( Additive )
Bahan-bahan tersebut juga memiliki komponen material masing-masing yang meliputi :

1. Bahan Pengikat ( Binder )

Bahan pengikat ini berfungsi untuk mengikat masing-masing molekul pembentuk cat yang terdiri dari bahan-bahan seperti diatas agar terikat satu sama lain. Bahan pengikat ini biasanya menggunakan resin yang terdiri dari beberapa macam yaitu :
  • Alkyd Resin
  • Acrylic Resin
  • Melamine Resin
  • Vinyl Resin
  • Epoxy Resin
  • Polyester Resin
  • Cellulose Resin
Campuran dari bahan-bahan resin tersebut nantinya akan digunakan dan akan membentuk material bahan pengikat pada cat. Bahan Pengikat ( Binder ) adalah suatu resin yang membentuk lapisan film cat. Yang mana lapisan film tersebut memiliki sifat elastis (flexibility) dan tahan terhadap bahan kimia (acid and alkali resistance). 

Selain itu, lapisan film tersebut juga memiliki sifat ketahanan mekanis (hardness) dan juga tahan terhadap panas dan perubahan cuaca (hot and cold water resistance). Sehingga cat yang dihasilkan akan lebih tahan lama meskipun digunakan pada cuaca yang sering berganti-ganti.

2. Bahan Pelarut ( Solvent )

Material pembentuk cat yang berikutnya adalah bahan pelarut alias solvent yang berfungsi untuk melarutkan bahan-bahan pembentuk cat ketika dicampurkan dalam proses pembuatan cat. 

Bahan pelarut ini terdiri dari beberapa jenis solvent, diantaranya :
  • Alcoholic Solvent
  • Aliphatic Hidrocarbon
  • Aromatic Hidrocarbon
  • Esteric Solvent
  • Etheric Solvent
  • Ketonic Solvent
Bahan-bahan tersebut merupakan material pembentuk bahan pelarut atau solvent yang digunakan pada proses pembuatan cat. Apabila pada sebuah cat tidak memiliki atau tidak diberi bahan pelarut maka cat akan susah menyatu dengan bahan campuran yang lain.

Bahan pelarut (solvent) ini adalah suatu cairan bahan kimia organik yang digunakan untuk melarutkan bahan resin. Solvent bisa berasal dari suatu larutan murni atau campuran dari beberapa larutan. Ketika sedang melakukan pencampuran beberapa solvent, kita harus memperhatikan sifat-sifat solvent murni yang akan dicampur.

Sifat-sifat solvent yang harus diperhatikan yaitu :
  1. Viskositas, yaitu sifat kekentalan (fluidity) yang dapat mempengaruhi proses pengecatan.
  2. Daya larut (solubility), yaitu kemampuan solvent untuk dapat melarutkan resin dan menjaga resin dalam bentuk larutan. 
  3. Kecepatan penguapan, suatu solvent harus dapat menguap dalam waktu yang sesuai dengan proses pengeringan. Selain itu spesifikasi oven dan temperatur pengeringan juga harus sesuai dengan kecepatan penguapan solvent. Hal ini disebabkan karena kecepatan penguapan solvent dapat menentukan kualitas lapisan cat yang terbentuk.
  4. Safety, sifat yang mudah menguap dan mudah terbakar dari solvent ini perlu kita perhatikan. jangan sampai bahan solvent ini diletakkan pada sembarang tempat. Untuk itu kita perlu menyimpannya dengan benar serta pada saat menggunakan bahan ini kita harus menghindarkannya dari nyala api ataupun percikan api karena bahan yang mudah terbakar.
  5. Cost, adalah biaya yang diperlukan untuk membeli bahan solvent ini. Soatu solvent harus diperhatikan dalam hal biaya pembeliannya, biaya penanganannya dan juga pembuangan limbah (waste treatment).
3. Bahan Pewarna ( Pigment )

Yang selanjutnya ada bahan pewarna atau pigment yang berfungsi sebagai bahan pewarna pada cat. Apa jadinya jika cat tidak memiliki warna dan hanya transparan atau hitam dan putih saja. Tentu hidup ini juga perlu banyak warna bukan?

Bahan pewarna itu sendiri terdiri dari beberapa bahan seperti :
  • Colouring Pigment
  • Extender Pigment
  • Special Function Pigment
Bahan pigment merupakan komponen penyusun cat yang berfungsi memberi warna pada benda yang dicat sehingga dapat menimbulkan efek dekoratif. Pigment pada cat merupakan partikel yang berukuran kurang dari 1 mikron (0,0001 cm) sampai 100 mikron (0,01 cm). Pigment memiliki bentuk fisik yang datar, bulat dan jarum.

Fungsi-fungsi pigment adalah sebagai material yang memberi warna yang dikehendaki terutama warna-warna khusus yang diperlukan untuk kepuasan pemakai dan menambah nilai ekonomis suatu benda. Selain itu pigment berfungsi memberi daya tutup permukaan (hiding power) dan menaikkan daya tahan terhadap karat atau korosi. Pigment juga dapat memperbaiki daya lekat cat pada permukaan logam serta menaikkan viskositas dan menaikkan kekuatan mekanis lapisan film cat.

4. Bahan Imbuh ( Additive )

Bahan additive merupakan bahan imbuh yang ditambahkan pada cat agar memiliki fungsi khusus.  Bahan ini merupakan bahan kimia yang ditambahkan pada cat dalam jumlah yang sedikit dan bertujuan untuk memberikan pengaruh atau sifat khusus. Jenis dari additive digolongkan sesuai dengan pengaruhnyapada siat cat. Baik dalam kondisi basah maupun setelah cat mengering.

Pengaruh additive pada cairan cat meliputi : Viskositas, Foaming (sifat busa), Skinning, Dispersi pigment dan Kestabilan emulsi. Sedangkan pengaruhnya pada lapisan cat kering meliputi : Gloss, Kelenturan (fleksibilitas), Ketahanan terhadap api dan Stabilitas terhadap cahaya (UV).

Bahan-bahan additive meliputi :
  • Anti Blocking
  • Anti Flocculation
  • Anti Fungus
  • Anti Sagging
  • Anti Settling
  • Levelling Agent
Berdasarkan komponen penyusunnya, cat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu :

1. Cat Thermoplastic

Yaitu cat yang tersusun dari satu jenis komponen seperti Alkyd base yang bersifat lambat kering, Acrylic base yang bersifat cepat kering dan Nytrocellulose atau cat duco.

2. Cat Thermosetting

Yaitu cat yang tersusun dari dua komponen atau lebih. Cat thermosetting dalam proses pengeringan terjadi mekanisme Polimerisasi ataupun Kondensasi. Dalam aplikasi pengecatan biasanya dalam cat thermosetting akan ditambahkan bahan hardener. Dengan alat oven maka proses pengeringan cat thermosetting akan lebih cepat sehingga biasanya cat Stoving merupakan cat Thermosetting. 

Contohnya cat Polyurethane akan kering setelah 30 menit dalam oven bersuhu 80 derajat Celcius dibandingkan dengan pengeringan secara alami dengan suhu 30 derajat Celcius selama 18 jam. 

Cat yang tergolong Thermosetting misalnya Polyester base ( dempul ), Vinyl base ( cat kapal ), Epoxy base ( cat dasar yang bersifat alkalis dan tahan terhadap karat dan suhu tinggi namun tidak tahan sinar UV ), Melamine ( cat kayu ) dan Polyuretrane.

Itulah penjelasan mengenai material pembentuk cat yang biasanya digunakan dalam Proses Pembuatan Cat. Demikian semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Baca Juga

Senin, 10 Juni 2019

Proses Pembuatan Cat

Seringkali kita jumpai benda-benda disekitar kita memiliki warna-warna yang menarik dan beragam. Baik itu benda-benda yang memiliki warna alami atau warna yang dibuat oleh manusia. Dalam proses pewarnaan suatu benda, biasanya manusia menggunakan bahan-bahan pewarna yang bisa kita temukan di alam dan juga menggunakan bahan-bahan kimia untuk proses pewarnaannya.

proses pembuatan cat | caramurahmeriah.blogspot.com

Warna-warna yang dihasilkan memiliki ragam warna dari yang gelap sampai warna yang cerah. Pernahkah anda terbayang bagaimana cara membuat cat ? Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sedikit informasi yang semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Artikel kali ini adalah tentang bagaimana Proses Pembuatan Cat.

Cat adalah bahan pewarna untuk memberikan warna pada suatu benda sebagai pelindung atau sebagai identitas suatu benda. Cat dibuat dari dua macam bahan, yaitu bahan pewarna alami dan sintetis atau kimia. Bahan pewarna alami bisa kita temukan dan ada di alam seperti misalnya kunyit, daun suji buah bit dan lain sebagainya.

Bahan pewarna sintetis atau kimia adalah bahan dasar pembuatan cat yang semua bahan-bahannya berasal dari bahan sintetis. Bahan-bahan kimia ini biasanya dicampurkan agar dapat menghasilkan warna-warna tertentu. Dan juga agar kualitas cat yang dihasilkan bisa maksimal dan mampu bertahan lama.

Cat dibuat dari bahan baku Resin sebagai bahan pengikat ( Binder ) yang kemudian dilarutkan pada bahan pelarut ( Solvent ). Kemudian pada bahan campuran tersebut diberikan tambahan bahan pewarna ( Pigment ) yang berfungsi untuk memberikan efek warna pada cat. Bahan pigment atau pewarna yang digunakan bermacam-macam tergantung warna apa yang akan dibuat. Sedangkan untuk memberikan efek khusus pada cat, biasanya akan ditambahkan bahan imbuh ( Aditive ) pada jumlah yang sangat kecil.

Dalam proses pembuatan cat, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan sampai terbentuk bahan cat yang diinginkan. Tahapan yang dilakukan yaitu mulai dari pemilihan bahan baku hingga terbentuk cat yang siap pakai untuk suatu keperluan. Tahapan dalam pembuatan cat adalah sebagai berikut.

proses pembuatan cat | caramurahmeriah.blogspot.com

Pada tahap awal proses pembuatan cat, untuk bahan-bahan seperti Resin, Pigment dan Solvent akan dilakukan proses Raw Material Inspection ( RMI ). Dan untuk selanjutnya akan dilakukan proses Pre Mixing yang merupakan tahan selanjutnya dari proses pembuatan cat. Dimana dalam proses ini terjadi proses pencampuran antara bahan pewarna atau Pigment dan Thinner.

Proses Pre Mixing ini bertujuan untuk mempermudah dalam proses penumbukan atau penghalusan pigment-pigment cat sehingga tidak mengakibatkan serbuk pigment beterbangan saat dilakukan proses penghalusan.

Dalam proses penghalusan ini sering disebut dengan proses Grinding. Yang merupakan proses penumbukan atau penghalusan pigment. Dalam proses Grinding ini menggunakan media penggiling berupa Glass Beads ataupun Steelball. Perbedaan penggunaan dua media ini tergantung pada tingkat kehalusan pigment yang diinginkan. Proses selanjutnya yaitu Grind Inspection yang dilakukan terhadap hasil dari proses Grinding tadi.

Hasil dari proses Grinding ini kemudian akan ditambahkan bahan Resin dan Solvent dengan kompisisi yang sudah diperhitungkan dalam proses After Mixing Let Down. Kemudian akan dilakukan proses inspeksi pada hasil Grinding, Viscosity, Specific Grafity, dan Non Volatile Matter ( NV ).

Pada proses Colour Matching dilakukan uji atau inspeksi warna sesuai dengan warna yang diinginkan. Untuk hasil akhir, cat yang siap untuk dilakukan packing akan dilakukan proses uji Grind, Viscosity, Specific Grafity, NV, Colour dan Physical Properties. Berikut ini adalah contoh dari hasil pengujian cat pada proses pembuatan cat.

proses pembuatan cat | caramurahmeriah.blogspot.com
Itulah beberapa tahapan dalam proses pembuatan cat yang dibuat sebagai bahan pewarna yang sering kita gunakan sehari-hari.

Baca Juga

Minggu, 02 Juni 2019

Pengetahuan Umum Painting Industri


Sejak dahulu kala cat telah dikenal, bahkan cat banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Proses pengecatan merupakan salah satu bentuk pelapisan suatu benda dimana bahan pelapis yang dipakai  biasanya memiliki warna tertentu. Secara umum pengecatan sering digunakan untuk pengerjaan akhir (finishing) produk-produk dari logam, kayu, plastik, dan lain-lain.


pengetahuan umum painting industri | caramurahmeriah.blogspot.com

Bahan yang digunakan dalam proses painting ada bermacam-macam. Mulai dari bahan cat itu sendiri yang digunakan dalam proses painting dan juga bahan pengencer atau emulsi yang digunakan untuk mengencerkan cat agar mudah digunakan dan cepat kering.

Pada umumnya cat yang digunakan dalam proses painting adalah merupakan campuran dari beberapa bahan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas cat agar lebih awet dan tahan lama. Adapun tujuan utama dari proses pengecatan bahan logam ataupun non logam sebagai berikut :

Tujuan Dekorasi (Aesthetic)

Pengecatan bertujuan untuk memperindah benda / barang yang dicat, sehingga benda / barang tersebut mempunyai nilai seni dan daya tarik yang lebih tinggi dibanding sebelum dilakukan pengecatan.

Fungsi Pelindung (Protective)

Pengecatan bertujuan melindungi permukaan bahan/material yang dicat, terutama pada bahan-bahan logam. Perlindungan ini untuk menghambat terjadinya korosi akibat pengaruh cuaca/lingkungan sekitar, sehingga dapat memperpanjang usia logam tersebut dari korosi/karat.

Fungsi Khusus
Pengecatan yang digunakan untuk tujuan-tujuan khusus antara lain :
Pemantulan cahaya - Cat juga memiliki sifat memantulkan cahaya meskipun intensitas cahaya yang dipantulkan berbeda-beda tergantung dari warna cat tersebut. Cat yang memiliki lapisan yang mengkilap biasanya akan lebih banyak memantulkan cahaya dari pada cat yang tidak dilapisi atau berwarna gelap.

Isolasi - Selain untuk memperindah tampilan dan membuat bahan yang dicat menjadi lebih tahan lama, cat juga berfungsi sebagai bahan isolasi yang dapat meredam panas dan listrik.

Penghantar listrik - Beberapa cat juga ada yang bersifat menghantarkan listrik. Biasanya cat jenis ini menggunakan bahan khusus sehingga dapat menghantarkan listrik. Cat jenis ini biasanya digunakan untuk melapisi alat-alat listrik dan elektronik. Sehingga masih dapat berfungsi untuk menghantarkan listrik meskipun sudah dicat.

Peredam suara - Beberapa cat ada juga yang dibuat khusus agar mampu meredam suara. Meskipun pada dasarnya cat memang mampu meredam suara karena lapisan cat yang memiliki pori-pori sangat kecil atau rapat sehingga mampu meredam suara.


Peredam Panas - Bayangkan jika mobil atau motor anda tidak dilapisi cat, dan coba biarkan beberapa saat terkena sinar matahari langsung. Setelah itu silahkan anda masuk mobil atau sentuh bagian yang tidak dilapisi cat. Apa yang anda rasakan? Sudah tahu kan ? Jadi tidak perlu saya jelaskan.

Oke, mungkin itu dulu sedikit pengetahuan umum tentang painting didunia industri. Jika anda karyawan baru di bagian painting, nantikan update artikel selanjutnya tentang painting.