Cat merupakan bahan pelapis benda sekaligus bahan pewarna benda untuk melindungi permukaan benda yang dicat. Cat itu sendiri terbuat dari campuran bahan-bahan seperti bahan pengikat, pelarut, pewarna dan bahan imbuh. Berikut ini akan saya jelaskan tentang apa saja bahan-bahan atau Material Pembentuk Cat yang digunakan dalam proses pengecatan atau pembuatan cat.
Lapisan cat yang melapisi permukaan benda merupakan campuran dari beberapa komponen material dengan komposisi tertentu. Pada umumnya material-material tersebut terdiri dari
- Bahan pengikat ( Binder )
- Bahan Pelarut ( Solvent )
- Bahan Pewarna ( Pigment )
- Bahan Imbuh ( Additive )
Bahan-bahan tersebut juga memiliki komponen material masing-masing yang meliputi :
1. Bahan Pengikat ( Binder )
Bahan pengikat ini berfungsi untuk mengikat masing-masing molekul pembentuk cat yang terdiri dari bahan-bahan seperti diatas agar terikat satu sama lain. Bahan pengikat ini biasanya menggunakan resin yang terdiri dari beberapa macam yaitu :
- Alkyd Resin
- Acrylic Resin
- Melamine Resin
- Vinyl Resin
- Epoxy Resin
- Polyester Resin
- Cellulose Resin
Campuran dari bahan-bahan resin tersebut nantinya akan digunakan dan akan membentuk material bahan pengikat pada cat. Bahan Pengikat ( Binder ) adalah suatu resin yang membentuk lapisan film cat. Yang mana lapisan film tersebut memiliki sifat elastis (flexibility) dan tahan terhadap bahan kimia (acid and alkali resistance).
Selain itu, lapisan film tersebut juga memiliki sifat ketahanan mekanis (hardness) dan juga tahan terhadap panas dan perubahan cuaca (hot and cold water resistance). Sehingga cat yang dihasilkan akan lebih tahan lama meskipun digunakan pada cuaca yang sering berganti-ganti.
2. Bahan Pelarut ( Solvent )
Material pembentuk cat yang berikutnya adalah bahan pelarut alias solvent yang berfungsi untuk melarutkan bahan-bahan pembentuk cat ketika dicampurkan dalam proses pembuatan cat.
Bahan pelarut ini terdiri dari beberapa jenis solvent, diantaranya :
- Alcoholic Solvent
- Aliphatic Hidrocarbon
- Aromatic Hidrocarbon
- Esteric Solvent
- Etheric Solvent
- Ketonic Solvent
Bahan-bahan tersebut merupakan material pembentuk bahan pelarut atau solvent yang digunakan pada proses pembuatan cat. Apabila pada sebuah cat tidak memiliki atau tidak diberi bahan pelarut maka cat akan susah menyatu dengan bahan campuran yang lain.
Bahan pelarut (solvent) ini adalah suatu cairan bahan kimia organik yang digunakan untuk melarutkan bahan resin. Solvent bisa berasal dari suatu larutan murni atau campuran dari beberapa larutan. Ketika sedang melakukan pencampuran beberapa solvent, kita harus memperhatikan sifat-sifat solvent murni yang akan dicampur.
Sifat-sifat solvent yang harus diperhatikan yaitu :
- Viskositas, yaitu sifat kekentalan (fluidity) yang dapat mempengaruhi proses pengecatan.
- Daya larut (solubility), yaitu kemampuan solvent untuk dapat melarutkan resin dan menjaga resin dalam bentuk larutan.
- Kecepatan penguapan, suatu solvent harus dapat menguap dalam waktu yang sesuai dengan proses pengeringan. Selain itu spesifikasi oven dan temperatur pengeringan juga harus sesuai dengan kecepatan penguapan solvent. Hal ini disebabkan karena kecepatan penguapan solvent dapat menentukan kualitas lapisan cat yang terbentuk.
- Safety, sifat yang mudah menguap dan mudah terbakar dari solvent ini perlu kita perhatikan. jangan sampai bahan solvent ini diletakkan pada sembarang tempat. Untuk itu kita perlu menyimpannya dengan benar serta pada saat menggunakan bahan ini kita harus menghindarkannya dari nyala api ataupun percikan api karena bahan yang mudah terbakar.
- Cost, adalah biaya yang diperlukan untuk membeli bahan solvent ini. Soatu solvent harus diperhatikan dalam hal biaya pembeliannya, biaya penanganannya dan juga pembuangan limbah (waste treatment).
3. Bahan Pewarna ( Pigment )
Yang selanjutnya ada bahan pewarna atau pigment yang berfungsi sebagai bahan pewarna pada cat. Apa jadinya jika cat tidak memiliki warna dan hanya transparan atau hitam dan putih saja. Tentu hidup ini juga perlu banyak warna bukan?
Bahan pewarna itu sendiri terdiri dari beberapa bahan seperti :
- Colouring Pigment
- Extender Pigment
- Special Function Pigment
Bahan pigment merupakan komponen penyusun cat yang berfungsi memberi warna pada benda yang dicat sehingga dapat menimbulkan efek dekoratif. Pigment pada cat merupakan partikel yang berukuran kurang dari 1 mikron (0,0001 cm) sampai 100 mikron (0,01 cm). Pigment memiliki bentuk fisik yang datar, bulat dan jarum.
Fungsi-fungsi pigment adalah sebagai material yang memberi warna yang dikehendaki terutama warna-warna khusus yang diperlukan untuk kepuasan pemakai dan menambah nilai ekonomis suatu benda. Selain itu pigment berfungsi memberi daya tutup permukaan (hiding power) dan menaikkan daya tahan terhadap karat atau korosi. Pigment juga dapat memperbaiki daya lekat cat pada permukaan logam serta menaikkan viskositas dan menaikkan kekuatan mekanis lapisan film cat.
4. Bahan Imbuh ( Additive )
Bahan additive merupakan bahan imbuh yang ditambahkan pada cat agar memiliki fungsi khusus. Bahan ini merupakan bahan kimia yang ditambahkan pada cat dalam jumlah yang sedikit dan bertujuan untuk memberikan pengaruh atau sifat khusus. Jenis dari additive digolongkan sesuai dengan pengaruhnyapada siat cat. Baik dalam kondisi basah maupun setelah cat mengering.
Pengaruh additive pada cairan cat meliputi : Viskositas, Foaming (sifat busa), Skinning, Dispersi pigment dan Kestabilan emulsi. Sedangkan pengaruhnya pada lapisan cat kering meliputi : Gloss, Kelenturan (fleksibilitas), Ketahanan terhadap api dan Stabilitas terhadap cahaya (UV).
Bahan-bahan additive meliputi :
- Anti Blocking
- Anti Flocculation
- Anti Fungus
- Anti Sagging
- Anti Settling
- Levelling Agent
Berdasarkan komponen penyusunnya, cat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu :
1. Cat Thermoplastic
Yaitu cat yang tersusun dari satu jenis komponen seperti Alkyd base yang bersifat lambat kering, Acrylic base yang bersifat cepat kering dan Nytrocellulose atau cat duco.
2. Cat Thermosetting
Yaitu cat yang tersusun dari dua komponen atau lebih. Cat thermosetting dalam proses pengeringan terjadi mekanisme Polimerisasi ataupun Kondensasi. Dalam aplikasi pengecatan biasanya dalam cat thermosetting akan ditambahkan bahan hardener. Dengan alat oven maka proses pengeringan cat thermosetting akan lebih cepat sehingga biasanya cat Stoving merupakan cat Thermosetting.
Contohnya cat Polyurethane akan kering setelah 30 menit dalam oven bersuhu 80 derajat Celcius dibandingkan dengan pengeringan secara alami dengan suhu 30 derajat Celcius selama 18 jam.
Cat yang tergolong Thermosetting misalnya Polyester base ( dempul ), Vinyl base ( cat kapal ), Epoxy base ( cat dasar yang bersifat alkalis dan tahan terhadap karat dan suhu tinggi namun tidak tahan sinar UV ), Melamine ( cat kayu ) dan Polyuretrane.
Itulah penjelasan mengenai material pembentuk cat yang biasanya digunakan dalam Proses Pembuatan Cat. Demikian semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar