Dapatkan informasi menarik seputar hobi, bisnis, tutorial, tips dan trik, serta edukasi dengan cara murah meriah

Rabu, 07 Agustus 2019

Teknik Las Oksi-Asetilin



Teknik-teknik pengelasanyang sering digunakan saat ini ada bermacam-macam. Diantaranya adalah Las Oksi-Asetilin atau dalam bahasa bengkelnya disebut dengan las karbit. Pada kesempatan kali ini mari kita sama-sama belajar mengenai teknik las ini. Berikut ini akan saya berikan Pengetahuan Umum tentang Las asetilin atau las karbit.

teknik las oksi asetilin | caramurahmeriah.blogspot.com

Las Oxy-Acetylene  (las  asetilin)  adalah  proses  pengelasan  secara  manual,  dimana permukaan yang akan disambung mengalami pemanasan sampai mencair oleh nyala gas asetilin yang dihasilkan dari pembakaran C2H2 dengan O2 baik dengan atau tanpa logam pengisi dimana proses penyambungan tanpa penekanan.

Disamping  untuk  keperluan  pengelasan,  las  gas  dapat  juga  dipergunakan sebagai : preheating,  brazing, cutting dan hard facing. Penggunaan untuk   produksi   (production   welding),   pekerjaan   lapangan   (field   work),   dan   reparasi (repair & maintenance).

Dalam  aplikasi  hasilnya  sangat  memuaskan  untuk  pengelasan  baja  karbon,  terutama lembaran logam (sheet  metal) dan pipa-pipa berdinding tipis. Meskipun demikian  hampir  semua  jenis  logam  ferrous  dan  non  ferrous  dapat  dilas  dengan  las gas, baik dengan atau tanpa bahan tambah (filler metal). Disamping  gas  acetylene  dipakai  juga  gas-gas  hydrogen,  gas  alam,  propane,  untuk  logam–logam  dengan  titik  cair  rendah.  Pada  proses  pembakaran  gas-gas  tersebut  diperlukan  adanya  oxygen.  Oxygen  ini  didapatkan  dari  udara    dimana  udara  sendiri  mengandung  oxygen  (21%),  juga  mengandung  nitrogen  (78%),  argon (0,9 %), neon,  hydrogen, carbon dioksida, dan  unsur lain yang membentuk gas.

Secara  teknis,  oksigen  di  dapat  dari  udara  yang  dicairkan.  Kemudian  dengan  cara  elektrolisa,  campuran  udara  cair  dan  air  dipisahkan  oleh  oksigen.  Masalah  yang  sulit  adalah  antara  Nitrogen  dan  Oksigen. Nitrogen  titik  didihnya  lebih  besar,  dan  titik  didih  kedua  gas  tersebut  hanya  berbeda  13 derajat Celcius  saja. sehingga perlu pemurnian oksigen  dilaksanakan secara   berulang-ulang.   Kemurnian   yang   dapat   dicapai   sampai   99,5   %  dan kemudian  dimanfaatkan  dalam  tangki-tangki  baja  dengan  tekanan  kerja  antara 15-30 atm. 

Keuntungan pemakaian oksigen adalah keadaan oksigen yang cukup cair tersebut, dapat dipertahankan  pada tangki penyimpan dan mudah  pada saat pengangkutan. Pada  saat  dibutuhkan  dengan  menggunakan  alat    (Gasificator)  ,  oksigen  cair  dijadikan oksigen gas, dengan  tekanan yang besar  kemudian oksigen gas tersebut disimpan pada botol-botol baja.

Tekanan pada botol baja yang digunakan untuk wadah gas memiliki kelas medium yang mampu menampung tekanan hingga 15 atm, sedangkan untuk botol baja kelas tekanan tinggi mencapai 165 atm. Untuk mengetahui kemurnian oksigen kita bisa menggunakan alat yang bernama Oxygen Purity Test  Aparatus yang pada prinsipnya mereaksikan oksigen dengan larutan ammonia.

Pada proses pembuatan gas asetilin menggunakan cara kimia yaitu dengan mereaksikan kalsium karbid dengan air. Karena sesuai nama bengkelnya las asetilin atau las karbit jadi, proses pembuatan gas asetilinnya menggunakan uap karbit yang mengandung gas asetilin dengan cara menyiram atau memberikan air pada karbit.

teknik las oksi asetilin | caramurahmeriah.blogspot.com

Biasanya bengkel-bengkel las karbit ini menggunakan wadah berupa silinder besi yang ditutup rapat agar gas hasil reaksi kimia antara karbit dan air bisa ditampung dan tidak bocor. Jika terjadi kebocoran maka akan sangat berbahaya karena bisa meledak dan menyebabkan kebakaran.
Cara pembuatan gas asetilin dibengkel las karbit adalah dengan memasukkan karbit kedalam tabung kemudian disiram air lalu menutup tabung sampai benar-benar rapat kemudian ditunggu beberapa saat sampai gas terkumpul dan cukup untuk digunakan. Pada tabung tersebut biasanya langsung dipasang selang sebagai jalur keluarnya gas untuk melakukan pengelasan.

Gas asetilin memiliki sifat yang mudah meledak karena factor tekanan dan juga temperature. Asetilin tidak berwarna dan berbau, namun terkadang ada bau khusus yang dikarenakan adanya kotoran belerang dan phosphor. Penyimpanan gas asetilin harus memperhatikan tekanannya. Jika tekanan lebih besar dari 2 atm maka tempat penyimpanannya harus dilapisi dengan asbes ferrous dan dicelupkan pada aceton cair.

Nyala api pada las oksi asetilin ada tiga macam, yaitu :

Nyala asetilin atau karburasi : pada nyala ini kandungan gas yang keluar pada pembakaran lebih banyak menggunakan gas asetilin daripada oksigen sehingga sangat cocok digunakan untuk memanaskan logam dan untuk mengelas permukaan yang keras dan juga logam putih.

      Nyala netral : pada nyala api netral, komposisi pembakaran gas adalah sama besar yaitu sekitar 50% asetilin dan 50% oksigen. Nyala api netral ini digunakan untuk proses engelasan biasa dan juga bisa digunakan untuk mengelas baja atau besi tuang.

          Nyala api oksigen atau oksidasi : pada nyala api oksidasi lebih banyak menggunakan gas oksigen pada saat pembakarannya dan sangat baik digunakan untuk brazing.

     
teknik las oksi asetilin | caramurahmeriah.blogspot.com


CARA MENYALAKAN API LAS OKSI ASETILIN

Untuk menyalakan api pad alas oksi asetilin yang pertama dilakukan adalah dengan cara membuka katup botol oksigen dan asetilin. Kemudian mengatur tekanan yang diinginkan sesuai dengan nosel yang dipakai. Buka sedikit katup oksigen pada brander setelah itu buka sedikit katup asetilin pada brander, kemudian percikkan api menggunakan korek api pada ujung brander. Setelah menyala, atur katup oksigen dan asetilin sesuai nyala api yang diinginkan. Pada saat menyalakan api usahakan jangan terlalu banyak mengeluarkan gas, cukup sedikit saja yang penting ada gas yang keluar. Hal ini diperlukan karena alas an keamanan apalagi bagi para pemula yang baru belajar las oksi asetilin.

CARA MEMATIKAN API LAS OKSI ASETILIN

Pada saat mematikan api, yang pertama dilakukan adalah menutup katup oksigen pada brander, kemudian baru tutup katup asetilin pada brander. Tutup katup pada tabung oksigen dan asetilin. Setelah katup pada tabung tertutup semua, maka buka katup oksigen dan asetilin pada brander untuk membuang sisa gas yang masih terdapat pada selang dan saluran pembuangan. Dan terakhir tutup semua katup.

Itulah sedikit penjelasan tentang teknik las oksi asetilin yang semoga bisa bermanfaat dan mampu memberikan sedikit ilmu pengetahuan tentang las oksi asetilin.

Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar