Bagi para petani menyemai bibit tanaman adalah hal yang sudah biasa dilakukan. Penyemaian dilakukan dengan berbagai metode menyesuaikan dengan jenis dan karakteristik tanaman yang akan ditanam seperti sayuran dan buah. Beberapa ada yang langsung ditanam pada lahan pertanian dan juga ada yang disemai pada media penyemaian terlebih dahulu.
Penyemaian secara langsung pada lahan pertanian biasanya dilakukan karena memang karakteristik tanaman berbeda-beda. Ada yang bisa langsung ditanam pada lahan dan ada juga yang harus disemai terlebih dahulu seperti misalnya untuk jenis sayuran.
Beberapa jenis sayuran memang bisa diperbanyak atau dibudidayakan dengan menggunakan biji seperti cabai, tomat, terong dan lain-lain. Sedangkan untuk beberapa jenis sayuran seperi kentang, bawang atau umbi-umbian lainnya bisa diperbanyak dengan menggunakan umbinya.
Tanaman seperti cabai, tomat, terong, sawi dan lainnya harus dilakukan penyemaian terlebih dahulu. sedangkan untuk tanaman umbi-umbian bisa langsung ditanam pada lahan pertanian. Jadi pada intinya perlu atau tidaknya serta efektifitas penanaman sayur dengan cara disemai terlebih dahulu atau langsung ditanam adalah tergantung pada jenis tanaman yang akan ditanam.
Beberapa jenis sayuran jika ditanam secara langsung pada lahan pertanian memang kurang efektif dikarenakan beberapa hal yang mempengaruhinya seperti :
- Biji yang ditanam belum tentu akan tumbuh semua.
- Pertumbuhan menjadi tidak seragam.
- Memerlukan penanganan khusus.
- Tanaman yang baru tumbuh bisa terkena hama dan penyakit.
- Penyebaran yang tidak merata.
Dan masih banyak lagi alasan-alasan mengapa menyemai pada lahan pertanian secara langsung menjadi tidak efektif.
Ada baiknya jika kita melakukan penyemaian pada media penyemaian terlebih dahulu agar pertumbuhan bisa kita kontrol secara maksimal. Karena beberapa jenis sayuran memerlukan penanganan khusus pada saat penyemaian agar pertumbuhannya bisa sama rata dan tumbuh subur.
Melakukan penyemaian bibit juga harus memperhatikan beberapa aspek seperti kesuburan tanah untuk media tanam dalam proses penyemaian, air, suhu dan kelembaban udara serta sinar matahari yang cukup. Untuk tanaman cabai, terong, sawi, tomat dan seledri alangkah baiknya bila kita menyemai bibitnya terlebih dahulu pada media penyemaian atau menggunakan pottray agar lebih mudah.
Perhatikan juga kadar air yang diperlukan untuk tanaman agar tanaman tidak kekurangan atau malah kelebihan air yang dapat menyebabkan bibit tidak tumbuh karena pembusukan biji. Tanah yang digunakan untuk menyemai bibit juga harus tanah yang subur, kita bisa menggunakan campuran tanah, pupuk kompos/kandang agar media semai menjadi lebih subur sehingga biji yang kita semai cepat tumbuh dan subur.
Kelembaban tanah dan suhu udara juga mempengaruhi pertumbuhan bibit yang kita semai. Jika suhunya terlalu panas kemungkinan bibit yang tumbuh akan mudah layu. Tempat penyemaian juga harus cukup mendapat sinar matahari agar pertumbuhannya stabil dan tidak kerdil atau daunnya keriting. Namun juga tidak boleh terlalu banyak terkena sinar matahari langsung. Kita bisa menggunakan plastik UV atau waring sebagai atap agar panas dari matahari tidak menjadikan bibit yang kita semai menjadi layu dan kering.
Cara penyemaian atau penanaman bibit secara langsung pada lahan pertanian bisa kita lakukan dengan cara berikut.
Lahan dicangkul sedalam 20-40 cm disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanam. Untuk tanaman berakar pendek, misalnya bayam cabut dan kangkung darat, cukup dicangkul sedalam 20 cm. Sedangkan untuk tanaman berumbi, misalnya wortel dan lobak, tanah harus dicangkul sampai kedalaman 40 ‘ cm. Dengan cara demikian pertumbuhan umbi akan leluasa.
Buat bedengan selebar 60-100 cm dengan panjang sesuai kebutuhan. Arah bedengan utara-selatan sehingga semua tanaman mendapatkan sinar matahari secara merata. Penanaman bisa dengan cara memasukkan benih dalam lubang tanam. Setiap lubang tanam diisi 2-3 biji. Misalnya kangkung darat dan kacang panjang. Penanaman bayam cabut dengan cara menebarkan secara merata. Adapun penanaman wortel dengan cara menebarkan benihnya dalam alur dangkal .
Biji ditutup dengan tanah tipis-tipis. Setelah berumur dua minggu tanaman digerakkan ke kiri dan ke kanan dengan sapu lidi agar tanaman menjadi kuat. Setelah berumur 3 minggu diberi pupuk urea 100-200 kg per ha yang ditebar:kan di antara barisan tanaman. Setelah berumur sebulan, tanaman mulai diperjarang agar pertumbuhan tanaman bagus. Penyiraman dilakukan setiap hari
Sedangkan untuk jenis tanaman yang harus disemai pada media penyemaian dilakukan dengan cara berikut.
Lahan yang akan digunakan dicangkul dan diberi pupuk kandang. Buat atap semaian yang menghadap ke timur. Atap di sebelah timur lebih tinggi dari pada sebelah barat. Dengan cara demikian diperoleh sinar matahari pagi yang banyak dan terlindung dari sengatan sinar matahari sore. Fungsi naungan ini adalah untuk menjaga suhu dan kelembapan, serta mengatur banyaknya sinar matahari yang masuk.
Lahan disiram namun tidak menggenang. Taburkan biji lalu ditutup dengan tanah tipis-tipis. Setelah berumur dua minggu, tanaman muda ini dicabut pelanpelan. Berikutnya dipindahkan ke kantung-kantung plastik kecil yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang/kompos.
Simpan tanaman muda ini di tempat yang teduh.
Setelah berumur sebulan , tanaman ini dipindahkan ke kebun. Untuk melindungi dari teriknya matahari atau terpaan air hujan, tanaman muda ini dilindungi dedaunan. Setelah kuat, dedaunan bisa diambil agar tidak mengganggu pertumbuhannya.
Kira-kira seperti itulah cara penyemaian atau penanaman bibit yang baik dan benar. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan memberi sedikit ilmu untuk kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar