Sebagai salah satu alat bantu dalam beraktifitas, sepatu juga berfungsi sebagai alat pelindung kaki yang sangat berguna untuk melindungi kaki dari benda-benda disekitar kita. Sepatu merupakan bentuk variasi terbaru dari sandal yang sudah lebih dahulu dibuat dan digunakan sejak jaman purbakala sebagai pelindung telapak kaki dari benda-benda tajam. Dahulu orang membuat sandal dari berbagai macam bahan seperti kayu, kulit binatang dan lainnya. Namun seiring berjalannya waktu sandal ini berubah bentuk karena beberapa alasan seperti misalnya karena sandal lebih mudah lepas saat digunakan. Sehingga orang mulai berfikir untuk mencari cara lain agar sandal ini tidak mudah lepas dan mudah digunakan. Kalau sandal biasanya hanya memiliki alas dan diikat dengan tali sehingga mudah lepas, maka orang mencari cara agar bagaimana alas kaki ini tidak mudah lepas. Oleh karena itu dibuatlah sebuah pembungkus yang berfungsi sebagai pelindung kaki bagian atas yang direkatkan atau dijahit pada alas agar tidak mudah lepas.
Seiring berjalannya waktu, manusia mulai menemukan cara tersebut kemudian mulai membuat sepatu dari bahan kulit sebagai pembungkusnya. Dan pada jaman modern seperti saat ini yang sudah semakin canggih dan modern manusia telah menemukan bahan yang lebih berkualitas dan lebih awet.
Namun, tahu kah anda bagaimana sepatu itu dibuat ? Kali ini saya akan memberikan sedikit informasi bagaimana sepatu dibuat dalam industri sepatu.
Sektor industri sepatu saat ini telah banyak mengalami kemajuan. Baik dari bahan baku, proses pembuatan dan alat pembuatnya yang sudah menggun kan teknologi mesin. Bahan baku yang dipakai biasanya bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan dan kualitas sepatu yang akan dibuat. Bahkan tak jarang para produsen sepatu harus mengimpor bahan bakunya dari luar negeri agar produk yang dihasilkan akan lebih berkualitas.
Industri sepatu juga memiliki prospek usaha yang bagus karena semua orang memakai sepatu untuk melakukan aktifitas seperti bekerja, olahraga atau sekedar jalan-jalan. Kondisi ini mendorong tumbuhnya perusahaan-perusahaan yang memproduksi sepatu dalam berbagai model seperti sepatu olahraga, sepatu safety untuk bekerja atau sepatu untuk fashion.
Sebagai contoh saja misalnya sepatu olahraga memiliki banyak model sesuai dengan kebutuhannya. Bentuknya pun juga harus disesuaikan dengan jenis olahraga yang akan dilakukan agar lebih efisien.
Proses produksi sepatu dipabrik tentunya melalui beberapa tahapan panjang yang harus dilalui. Mulai dari pemilihan bahan baku yang berkualitas, membuat pola, memotong bahan sesuai pola lalu menggabungkan setiap bagian menjadi sebuah sepatu.
Pada umumnya sepatu terbagi menjadi dua bagian utama yaitu Upper dan Bottom.
Upper sepatu adalah bagian sepatu yang terdapat dibagian atas mulai dari ujung sepatu bagian depan sampai belakang dan bagian kakan kiri. Biasanya terdapat tali pengikat untuk mengikat sepatu agar tidak mudah lepas saat digunakan. Bahan yang biasa digunakan untuk upper sepatu yaitu menggunakan kulit. Baik itu dengan kulit binatang atau dengan menggunakan kulit sintetis. Kedua bahan ini biasanya dipotong-potong dan memiliki beberapa bagian. Dan untuk menyatukan bagian-bagian tersebut biasanya dilakukan proses penjahitan agar setiap bagian bisa tersusun sesuai pola yang dibuat.
Bottom sepatu merupakan bagian alas atau bagian bawah dari sepatu yang biasanya juga sering disebut dengan sole sepatu. Pada bagian bottom sepatu ini terdiri dari beberapa bagian seperti insole, midsole dan outsole. Bahan yang digunakan untuk membuat sole sepatu ini biasanya menggunakan bahan yang tebal dan memiliki tekstur yang lebih keras namun tetap fleksibel dan elastis seperti karet.
Proses perakitan sepatu diawali dengan memilih bahan baku untuk upper dan juga sole sepatu. Kemudian membuat pola sesuai dengan desain yang telah ditentukan. Setelah itu dilakukan proses cutting atau pemotongan bahan. Setelah semua bagian selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah menggabungkan semua bagian menjadi sebuah sepatu.
Detail dari proses produksinya kurang lebih seperti berikut ini :
Cutting process adalah proses pemotongan bahan baku sebelum dibentuk menjadi upper atau bottom sepatu. Bahan dipotong sesuai dengan pola yang telah dibuat. Peralatan yang digunakan biasanya menggunakan mesin pemotong atau dengan peralatan manual.
Stitching/Sewing adalah proses penjahitan atau menyatukan bagian-bagian sepatu menjadi satu sesuai dengan pola yang ditentukan sehingga akan terlihat bentuk dan desainnya. Proses penjahitan ini memerlukan waktu yang cukup lama karena membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi.
Outsole production merupakan bagian yang bertugas untuk membuat bagian outsole. Seperti yang sudah dijelaskan diatas yaitu outsole merupakan bagian paling bawah dari sepatu yang berkontak langsung dengan tanah. Outsole memiliki karakteristik grip atau cengkeraman dengan menggunakan pola seperti yang biasa terlihat dibagian bawah sepatu. Karakteristik outsole yang bagus adalah memiliki grip pada bagian bawah, tahan air, elastis dan fleksibel serta memiliki daya tahan yang bagus.
Baca Juga : Cara Menjual Foto di InternetBahan yang digunakan untuk membuat outsole biasanya terbuat dari beberapa bahan untuk menyesuaikan dengan model, warna dan fungsi yang diinginkan. Bahan yang sering dipakai yaitu perpaduan antara plastik, karet dan sponge. Proses pembuatan outsole terdapat dua jenis yaitu dengan molding dan injection.
Insole production merupakan bagian yang bertugas membuat bagian insole sepatu atau bagian dalam sepatu. Insole adalah bagian dalam sepatu yang berfungsi sebagai alas kaki agar tidak bersentuhan langsung dengan outsole yang memiliki tekstur sedikit keras. Dengan adanya insole sepatu maka kaki akan terasa nyaman dan tidak sakit karena insole terbuat dari bahan yang cukup empuk.
Stock fitting merupakan proses penggabungan ( assembling ) bagian-bagian dari bottom sepatu seperti midsole dan outsole hingga membentuk bottom sepatu. Kedua bagian ini akan direkatkan dengan menggunakan lem khusus agar bisa menempel dengan kuat.
Assembling merupakan bagian yang bertugas menggabungkan upper dan bottom sepatu hingga membentuk sesuai desain yang telah ditentukan. Proses assembling dalam pembuatan sepatu ini biasanya antara upper dan bottom sepatu sudah dikelompokkan sesuai dengan modelnya. Baik itu ukuran, warna, jenis sepatu dan sudah sesuai pasangannya masing-masing baik itu kanan dan kirinya.
Dalam proses assembling sepatu juga menggunakan beberapa metode seperti pengeleman, jahit dan press. Metode tersebut dilakukan secara sistematis sesuai urutan produksi sampai menjadi sepasang sepatu.
Finishing merupakan bagian akhir dari proses pembuatan sepatu. Pada bagian ini setiap pasang sepatu dicek dan dikontrol oleh bagian quality control ( QC ). Quality control bertugas melakukan pengecekan dan memeriksa setiap bagian sepatu agar tidak ada cacat saat proses produksi. Jika terdapat cacat atau kesalahan maka akan segera diketahui dan langsung dikelompokkan untuk dilakukan perbaikan.
Packing adalah bagian yang bertugas untuk melakukan packing atau pengemasan sepatu kedalam dus atau wadah. Proses ini juga harus teliti jangan sampai terjadi salah packing. Packing dilakukan sesuai dengan warna sepatu, ukuran, model dan memperhatikan bagian kanan dan kiri sepatu.
Itulah sedikit gambaran mengenai proses produksi sepatu di pabrik industri sepatu. Semoga dengan membaca artikel ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan bagi anda semua.