Nah, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi sedikit pengalaman saya waktu pertama kali mencoba membuat bonsai kelapa.
Pemilihan bibit
Sebelum kita memulai membuat bonsai kelapa, pertama-tama kita cari dahulu bibit kelapa yang bagus dan siap untuk ditanam. Usahakan cari bibit yang bagus agar pertumbuhannya lebih baik dan maksimal. Karena jika bibitnya kurang bagus biasanya pertumbuhannya tidak begitu memuaskan.
Ciri-ciri bibit bonsai kelapa yang bagus adalah, buah kelapa yang sudah benar-benar tua. Ditandai dengan kulit bagian luarnya yang sudah mengering dan keras. Kalau bisa pilih bibit bonsai kelapa yang kering di pohonnya, karena lebih terjamin kualitasnya. Berbeda dengan kelapa yang dijual di pasar meskipun sudah tua namun terkadang jika tidak jeli memilihnya kita justru mendapatkan kelapa yang belum cukup tua sehingga pertumbuhannya akan lebih lambat.
Jadi lebih baik kita cari bibit yang dari pohon langsung, atau cari yang sudah jatuh ditanah. Bila kita menemukan buah kelapa yang sudah jatuh, kita juga perlu meneliti buah tersebut apakah bagus untuk dijadikan bibit atau tidak. Ciri-ciri umum yang bisa kita gunakan untuk menentukan baik tidaknya adalah dengan melihat kondisi buah apakah kondisinya utuh atau sudah busuk karena bekas dimakan hewan atau kumbang.
Cara lainnya adalah dengan mengocok-ngocok buah kelapa yang sudah jatuh tersebut, bila didalamnya masih terdapat airnya berarti masih bagus untuk dijadikan bibit bonsai kelapa. Apabila kita mencarinya dipasar maka usahakan cari buah kelapa yang masih ada sabut kelapanya, baik itu masih utuh atau sebagian yang penting bagian mata tunas masih tertutup sabut kelapa.
Kalaupun kita hanya menemukan yang tidak ada sabutnya sama sekali, jangan khawatir kawan-kawan masih bisa kita gunakan asalkan mata tunasnya masih baik dan tidak tergores terlalu dalam pada waktu pengupasan. Tapi ya kita harus betul-betul memastikan kalau buahnya benar-benar sudah tua. Karena jika masih belum terlalu tua biasanya pertumbuhannya akan memakan waktu yang lama.
Kita bisa menggunakan beberapa jenis kelapa untuk dijadikan bahan bonsai seperti kelapa ijo, kelapa gading atau kelapa minion. Kelapa ijo biasanya memiliki karakteristik batok kelapanya yang besar dan daunnya lebar berwarna hijau. Berbeda dengan kelapa gading yang buahnya lebih kecil berwarna kekuningan dan daunnya lebih kecil tidak selebar daun kelapa hijau. Kalau kelapa minion itu adalah buah kelapa hijau yang pertumbuhan buahnya tidak maksimal jadi bentuknya lebih kecil dari buah kelapa ijo pada umumnya.
Kalau kelapa ijo yang biasa kan bentuknya lebih besar dan hampir bulat, kalu kelapa minion itu lebih kecil dan batok kelapanya berbentuk memanjang atau oval. Biasanya para pebonsai lebih menyukai kelapa minion dibanding kelapa ijo atau kelapa gading. Karena bentuknya yang unik dan akan menambah nilai keunikan dari bonsainya itu sendiri.
Cara penanaman
Untuk cara penanamannya ada beberapa teknik, ada yang sabutnya dikupas separuh ada juga yang dikupas semuanya dan hanya menyisakan sabut dibagian mata tunasnya saja. Semua itu tergantung kreatifitas kita dalam membuat rencana model bonsai kelapa yang akan kita buat. Semuanya akan terlihat unik jika kita pandai mengakalinya dan membentuk gerak dasar yang sesuai.
Cara penanamannya juga berbeda dan masing-masing seleranya. Ada yang langsung ditanam ada juga yang didiamkan dulu sampai muncul tunas baru dilakukan proses penanaman. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Kalau langsung ditanam kita akan lebih simple dan tidak perlu lama menunggu sampai muncul tunas, tinggal kita tanam sambil menunggu muncul tunas. Tapi jika dengan cara ini kita tidak tahu apakah buah kelapanya akan tumbuh atau tidak. Sedangkan kalau kita diamkan dulu sampai muncul tunas, maka kita lebih mantap dan yakin karena sudah ada tanda-tanda pasti bahwa buahnya akan tumbuh. Tetapi ya butuh waktu yang diperlukan karena harus menunggu muncul tunas terlebih dahulu.
Media tanam
Dalam proses penanaman bonsai kelapa kita memerlukan media tanam dan ada beberapa cara dan media yang bisa kita gunakan. Kita bisa menggunakan media tanah, pasir atau air. Disini kita akan bahas satu persatu. Baik cara penanaman serta kelebihan dan kekurangannya.
Media tanah
Media ini adalah media konvensional atau umum yang biasa kita gunakan untuk menanam. Kelebihannya jika kita menggunakan media ini adalah mudah didapat dan mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk bisa tumbuh. Tetapi juga memiliki kekurangan, kalu kita pakai tanah maka batok kelapanya akan ikut ditanam dan rawan terjadi pembusukan dan hasilnya batok kelapanya akan rusak karena pelapukan didalam tanah. Meskipun berhasil tumbuh dengan baik, tapi kita hanya akan menikmati keindahan pohonnya saja karena akarnya tertutup tanah dan batoknya juga tidak ada karena sudah rusak atau membusuk.
Sisi baiknya adalah kita tidak perlu banyak perawatan dan jika kita memilih cara ini untuk membuat bonsai kelapa konvensional atau biasa-biasa saja, maka cara ini akan lebih efektif karena tidak perlu mengupas sabut, merawat akar dan batoknya.
Media air
Cara ini adalah cara yang sedikit memakan waktu dan membutuhkan perawatan serta ketelatenan dalam membuat bonsai kelapa dengan media tanam air. Karena media air ini hanya sementara dan nantinya akan kembali ke tanah juga.
Cara ini umum digunakan oleh para pebonsai ketika ingin membuat bonsai kelapa Nungging, atau Akar melilit batok. Dengan cara ini kita bisa membuat bonsai kelapa dengan model tersebut.
Pertama-tama kita kupas buah kelapa dan sisakan sabut dibagian tunasnya saja. Jika kita menggunakan buah yang sudah muncul tunas maka hati-hati saat mengupas sabutnya jangan sampai mengenai tunas. Setelah itu bersihkan sisa-sisa sabut yang masih menempel pada batok menggunakan pisau dan amplas sampai bersih dan halus. Kemudian siapkan air didalam toples, botol plastik bekas atau ember.
Jika sudah maka masukkan beberapa potongan sisa sabut kedalam wadahnya, gunanya adalah sebagai pupuk kompos untuk nutrisi tanaman kelapa agar cepat tumbuh. Setelah itu letakkan buah kelapa kedalam media tanam.
Untuk bonsai kelapa nungging, berarti kita harus memposisikan buah kelapa secara horizontal atau mata tunas menghadap ke samping. Tujuannya adalah agar arah pertumbuhan akar bisa sesuai karena prinsipnya akar kelapa akan mengikuti arah grafitasi dan mengarah ke sumber mata air.
Jadi nanti konsepnya posisi batok horizontal, akar dan tunas tumbuh dibagian samping, akar ke bawah dan tunas tumbuh ke atas. Jangan lupa usahakan agar batoknya terendam separuh saja atau agak miring agar bagian tunas saja yang terendam air.
Setelah beberapa bulan kemudian atau sampai akarnya tumbuh panjang, maka kita angkat sedikit lebih tinggi dari posisi awal. Tujuannya adalah agar pertumbuhan akar lebih panjang untuk memudahkan dalam penanaman pada media tanah nantinya. Setelah tanah dirasa sudah cukup, dalam artian cukup panjang dan kuat maka selanjutnya bisa kita pindahkan ke media tanah atau pasir.
Sedangkan jika kita membuat konsep bonsai kelapa akarnya melilit batok, maka kita harus memposisikan buah kelapa secara vertikal atau tunas berada di atas. Untuk konsep ini berarti batok kita rendam dalam air sepenuhnya atau sampai pada bagian tunas.
Setelah akar cukup panjang dan tunas sudah tumbuh maka kita angkat sedikit seperti konsep diatas sambil memposisikan akar agar melilit batoknya sesuai keinginan. Kita bisa ikat akarnya untuk memudahkan agar posisinya pas tapi jangan sampai merusak akar. Asal rapi saja jangan terlalu kuat mengikatnya. Jika sudah maka kita bisa pindahkan ke media tanah didalam pot.
Media pasir
Nah kalau ini menurut saya hanya cara alternatif saja, kenapa ? Karena media pasir ini biasanya lebih bagus digunakan agar pertumbuhan daunnya lebih kecil atau agar bisa mengecil. Info ini saya dapat dari anggota grup bonsai di facebook di daerah Batang tempat saya tinggal.
Karena menurut saya akan lebih efektif menggunakan media air terlebih dahulu untuk membentuk gerak dasar agar lebih mudah merawatnya. Dalam hal ini yang saya maksud adalah jika kita ingin membentuk dua konsep tadi yaitu nungging dan melilit, karena kita bisa melihat pertumbuhannya secara jelas. Selain itu kita juga perlu merawat akarnya dengan lebih mudah.
Tips dan trik
Dalam membuat bonsai kelapa ada beberapa tips dan trik yang saya tau dan mungkin bisa bermanfaat. Diantaranya yaitu :
- Pada konsep bonsai kelapa nungging, bagian batok kelapa yang diatas sebaiknya ditutup dengan kain basah selama proses penanaman menggunakan media air. Karena hal ini bertujuan untuk menjaga kelembaban batok kelapa agar tidak pecah jika terkena cahaya matahari.
- Ketika pindah kedalam pot, usahakan untuk memberikan penyangga pada bonsai kelapa agar tidak roboh atau akarnya patah. Karena belum tentu akarnya sudah benar-benar kuat menyangga.
- Ketika menggunakan media air, usahakan agar mengganti air dengan yang baru secara berkala agar tidak terjadi pembusukan pada batok kelapa. Bila perlu diberikan penutup agar tidak menjadi sarang nyamuk.
- Ketika sudah berada di pot kita bisa lakukan pengecatan atau pernis sesuai selera agar batok terlindung dari cahaya matahari langsung sehingga tidak pecah.
- Untuk lebih amannya ya, usahakan jangan terkena sinar matahari langsung.
- Dan yang paling sulit menurut saya adalah menjaga bonsai kelapa agar tidak dicuri orang. Iya lah, udah capek-capek bikinnya udah gitu lama lagi. Eeeehhhh tiba-tiba ilang gitu aja. Iya gak ?
Okeh, mungkin itu saja dulu informasi yang saya tau dan yang bisa saya share kalau ada info terbaru akan saya update secepatnya semoga bermanfaat.
Salam satu akar.
Terimakasih.