Cara Murah Meriah

Dapatkan informasi menarik seputar hobi, bisnis, tutorial, tips dan trik, serta edukasi dengan cara murah meriah

Selasa, 13 Juni 2023

Tips Memilih Bahan Stek Serut

 Serut atau dalam bahasa ilmiahnya yaitu Streblus Asper adalah salah satu tanaman liar yang banyak tumbuh didaerah tropis. Tanaman serut ini biasanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan bahan bonsai.


Serut biasanya tumbuh subur didaerah yang dekat dengan aliran air atau daerah yang lembab. Serut bisa berkembangbiak dengan biji yang dihasilkan dari bunga. Namun sangat jarang dijumpai karena membutuhkan waktu yang lama untuk berbunga.


Serut juga bisa berkembang biak dengan akarnya yang mampu tumbuh kembali meskipun pohonnya sudah ditebang. Selain itu serut juga bisa dikembangbiakkan dengan cara cangkok dan stek batang atau akarnya.


Tips Memilih Bahan Stek Serut


Ketika akan membudidayakan serut dengan cara stek batang kita harus pandai-pandai memilih batang yang bagus untuk dijadikan bahan stek. Pemilihan ini bertujuan agar batang serut cepat tumbuh akar ataupun daunnya. Sehingga memicu pertumbuhan akar dan daun yang stabil agar mampu bertahan hidup pada lingkungan yang baru.


Pilihlah batang serut yang berwarna hijau dengan ukuran batang yang sudah cukup besar. Kira-kira batangnya sudah memiliki diameter minimal 5 cm. Hal ini untuk memastikan bahwa kondisi batang sudah memiliki cukup banyak kambium untuk merangsang pertumbuhan ketika stek batang dilakukan.

Cara stek serut


Kemudian panjang batang untuk stek juga jangan terlalu pendek atau terlalu panjang. Karena jika terlalu pendek maka batang akan kekurangan kambium untuk tumbuh dan beradaptasi. Jika terlalu panjang juga tidak efisien karena akan memperlambat pertumbuhan meskipun memiliki cukup banyak kambium.


Sisa kambium pada batang serut inilah yang nantinya akan menjadi sumber makanan utama selama proses adaptasi berlangsung. Kita tentu pernah menjumpai beberapa jenis tanaman yang ketika di-stek batang tapi bisa tumbuh daun meskipun tidak ada akarnya sama sekali. Itulah salah satu fungsi dari kambium pada tanaman.


Berdasarkan pengalaman yang biasa saya lakukan ketika stek batang serut, saya memotong batang serut dengan panjang sekitar 20-30 cm karena menurut saya itu adalah ukuran yang ideal dan akan mempermudah proses stek.


Kemudian jangan pilih batang serut yang terlalu dekat dengan bagian akar. Atau batang serut yang berwarna agak keputihan. Karena biasanya batang serut yang seperti itu akan lebih lama tumbuh bila dibandingkan dengan batang yang bewarna hijau.


Perlu diperhatikan juga kondisi batang yang akan dipilih. Pastikan tidak ada bekas luka atau sayatan pada batang dan tidak ada keropos atau bagian yang sudah kering. Karena akan menghambat pertumbuhan daun dan akar pada batang serut.


Selain itu kotoran dan jamur pada batang serut juga mempengaruhi keberhasilan stek batang serut. Maka dari itu usahakan pilih batang yang sehat tidak ditumbuhi jamur atau lumut yang menempel pada batang. Bila perlu, sebelum proses penanaman bersihkan dulu batangnya dengan air bersih dan disikat pelan-pelan menggunakan sikat halus atau sikat gigi.


Jika sudah siap maka bisa langsung dilakukan proses penanaman pada polibag atau media lain. 

Itulah sedikit tips memilih batang serut yang baik untuk proses budidaya serut dengan cara stek batang. Semoga bermanfaat.

Minggu, 09 April 2023

Penyebab Printer Inkjet Cepat Rusak

 Printer adalah salah satu komponen hardware tambahan pada komputer untuk mencetak data digital kedalam bentuk cetakan kertas atau cetakan fisik lainnya. Penggunaan dan perawatan yang kurang tepat dapat menyebabkan printer cepat rusak.


Pasti akan sangat merepotkan apabila kita sedang ada tugas print namun tiba-tiba printer kita tidak bisa digunakan. Berikut ini adalah beberapa Penyebab Printer Rusak.


1. Printer Kurang Perawatan


Printer juga memerlukan perawatan rutin untuk menjaga kondisinya agar tetap bekerja dengan baik. Debu dan kotoran yang menempel pada bagian-bagian dalam printer dapat menyebabkan kerusakan seperti komponen cepat aus, tersumbat dan macet karena kotor.

Endapan atau sisa tinta juga dapat menjadi penyebab printer cepat rusak. Jadi, sebaiknya bersihkan printer anda secara rutin agar tetap berfungsi normal. Baik itu dibersihkan secara fisik atau dengan menggunakan fitur Cleaning System yang disediakan printer.

2. Printer Bekerja Melebihi Kapasitas


Beberapa jenis printer memiliki batas maksimal untuk mencetak halaman dalam satu kali perintah print. Biasanya batas maksimal halaman yang bisa dicetak adalah 100 halaman. Namun beberapa printer ada juga yang tidak mampu mencetak dalam jumlah tersebut. 

Untuk mengatasinya maka kita harus membagi jumlah halaman yang akan dicetak. Misalnya saja 20 halaman dalam satu kali perintah print. Kemudian beri jeda waktu istirahat 1-3 menit untuk menjaga kondisi Cartridge agar tidak cepat rusak.

3. Sering Kehabisan Tinta


Printer menggunakan tinta untuk dapat mencetak pada sebuah kertas. Dan apabila sering digunakan maka tentu saja tinta akan cepat habis.

Biasanya pada bagian tangki tinta terdapat tanda batas minimal tinta agar tidak sampai kehabisan. Maka dari itu kita wajib untuk melakukan pengecekan tangki tinta sebelum memulai menggunakan printer. 

Selain itu, beberapa printer juga dilengkapi dengan fitur peringatan " Low Ink " Agar tidak sampai terjadi kehabisan tinta pada saat mencetak dokumen. Jika memang tinta printer sudah mau habis, sebaiknya segera isi kembali sebelum digunakan.

Karena jika sampai kehabisan tinta, maka print head atau cartridge akan mengalami panas yang tinggi sehingga dapat menyebabkan korsleting pada bagian print head.

4. Salah Menggunakan Tinta


Penggunaan tinta pada printer juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keawetan dari printer tersebut. Tinta original dari principle printer adalah pilihan terbaik untuk menjaga kondisi printer anda.

Beberapa orang memang menganggap tinta original harganya lebih mahal. Namun sebanding dengan hasil yang akan didapatkan. Hasil cetakan tentu lebih bagus dan kondisi print head tetap lebih awet.

Bila memang terpaksa memakai tinta non original maka sebaiknya menggunakan tinta yang memberikan garansi printer atau head print. Karena jika tidak maka kemungkinan printer akan cepat rusak dan harga head print tentu tidaklah murah.

Karena harga head print biasanya bisa mencapai 60-70 % dari harga printer baru. Ketika head print rusak, lebih baik beli printer baru saja sekalian. Atau bisa juga ganti head print nya saja bila harganya masih bisa dijangkau.

5. Arus Listrik Tidak Stabil


Penyebab kerusakan printer selanjutnya yaitu arus listrik yang tidak stabil. Hal ini tentu dapat menyebabkan kerusakan karena printer juga merupakan perangkat elektronik yang menggunakan bermacam-macam komponen dan memerlukan arus listrik yang stabil.

Jika arus listriknya tidak stabil maka beberapa komponen akan kekurangan suplai daya listrik sehingga printer tidak mampu bekerja secara maksimal. Jika sering mengalami mati lampu atau daya listrik yang kurang stabil maka beberapa komponen yang sensitif biasanya adalah bagian power atau head print.

Untuk mengatasi hal tersebut bisa menggunakan stabilizer atau UPS agar arus listrik yang masuk ke printer lebih stabil.

6. Printer Tidak Digunakan Dalam Waktu Lama


Kemudian salah satu penyebab kerusakan pada printer adalah kondisi printer yang lama tidak digunakan. Sehingga kemungkinan pada bagian cartridge dan saluran tinta mengalami macet akibat dari tinta yang mengering. Sehingga aliran tinta menjadi tidak lancar dan printer membutuhkan usaha ekstra untuk dapat digunakan.

Apabila dipaksakan maka bisa saja menyebabkan kerusakan pada printer. Sebagai langkah pencegahan, maka sebaiknya gunakan printer secara berkala agar tidak ada sisa tinta yang mengering. Atau bisa juga dengan melakukan print test atau nozle check.

Itulah beberapa penyebab kerusakan yang sering terjadi pada printer.